Kepolisian Resor Ponorogo menyiagakan 495 personel pasukan gabungan guna memastikan kesiapan menggelar operasi pengamanan selama pelaksanaan Pemilu 2024.
"Nanti digabung dengan anggota polsek di setiap kecamatan," kata Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo seusai menggelar apel Bulan Bakti TNI-Polri di Lapangan Batalyon, Kodim 0802 Ponorogo, Selasa.
Apel pasukan juga melibatkan unsur Polri, TNI, Linmas, Satpol PP, BPBD serta instansi terkait lainnya.
Tak hanya melakukan pengamanan saat coblosan, saat memberi pengarahan dalam apel kesiagaan pasukan itu Kapolres Anton juga menekankan atensi stabilitas kamtibmas dan kelancaran menjelang maupun pascapemilu.
Pelipatgandaan pengamanan, kata dia, juga akan dilakukan sejak dimulainya distribusi logistik Pemilu, baik dari KPU ke TPS.
Hal itu dilanjutkan dengan pengamanan pada saat pemungutan dan perhitungan suara, hingga pengamanan hasil pemilu mulai dari TPS sampai kembali lagi ke KPU.
"Untuk anggota akan kami mobilisasi untuk pengamanan lokasi di TPS mulai H-2," ucapnya.
Terkait TPS yang rawan, Anton yang merupakan mantan Kapolres Madiun tersebut mengklaim jika hasil pemetaan yang telah dilakukan tidak ditemukan adanya TPS yang rawan Kamtibmas.
Akan tetapi, lanjut dia, ada 48 TPS yang masuk dalam zona merah rawan bencana yang berada di 9 kecamatan di Ponorogo.
"Alhamdulillah di Ponorogo berdasarkan hasil pengamatan tidak ada rawan. Tapi 48 masuk zona remote atau terjauh dan terpencil serta rawan bencana," imbuhnya.
Lebih lanjut, Anton juga menambahkan jika nantinya setiap satu anggota Polisi akan mengamankan dua TPS dengan dibantu dari anggota Linmas setempat.
"Nanti sistemnya satu banding dua, atau satu polisi jaga dua TPS dibantu Linmas. Tentu harapan kami Pemilu berjalan dengan aman terkendali serta kondusif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Nanti digabung dengan anggota polsek di setiap kecamatan," kata Kapolres Ponorogo AKBP Anton Prasetyo seusai menggelar apel Bulan Bakti TNI-Polri di Lapangan Batalyon, Kodim 0802 Ponorogo, Selasa.
Apel pasukan juga melibatkan unsur Polri, TNI, Linmas, Satpol PP, BPBD serta instansi terkait lainnya.
Tak hanya melakukan pengamanan saat coblosan, saat memberi pengarahan dalam apel kesiagaan pasukan itu Kapolres Anton juga menekankan atensi stabilitas kamtibmas dan kelancaran menjelang maupun pascapemilu.
Pelipatgandaan pengamanan, kata dia, juga akan dilakukan sejak dimulainya distribusi logistik Pemilu, baik dari KPU ke TPS.
Hal itu dilanjutkan dengan pengamanan pada saat pemungutan dan perhitungan suara, hingga pengamanan hasil pemilu mulai dari TPS sampai kembali lagi ke KPU.
"Untuk anggota akan kami mobilisasi untuk pengamanan lokasi di TPS mulai H-2," ucapnya.
Terkait TPS yang rawan, Anton yang merupakan mantan Kapolres Madiun tersebut mengklaim jika hasil pemetaan yang telah dilakukan tidak ditemukan adanya TPS yang rawan Kamtibmas.
Akan tetapi, lanjut dia, ada 48 TPS yang masuk dalam zona merah rawan bencana yang berada di 9 kecamatan di Ponorogo.
"Alhamdulillah di Ponorogo berdasarkan hasil pengamatan tidak ada rawan. Tapi 48 masuk zona remote atau terjauh dan terpencil serta rawan bencana," imbuhnya.
Lebih lanjut, Anton juga menambahkan jika nantinya setiap satu anggota Polisi akan mengamankan dua TPS dengan dibantu dari anggota Linmas setempat.
"Nanti sistemnya satu banding dua, atau satu polisi jaga dua TPS dibantu Linmas. Tentu harapan kami Pemilu berjalan dengan aman terkendali serta kondusif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024