Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan keberadaan Pasar Baru Kertosono di Kabupaten Nganjuk mampu menjadi penguat ekonomi di wilayah setempat.

"Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saja, tapi juga bisa menambah pendapatan para pedagang yang ada di pasar ini. Harapannya pasar ini bisa menjadi bagian dari penguat perekonomian di Kabupaten Nganjuk," katanya di Nganjuk, Senin.

Gubernur saat peresmian pasar tersebut juga menjelaskan bahwa dengan bertambahnya pendapatan para pedagang.

Selain itu, diharapkan keberadaan pasar ini juga berseiring dengan bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Nganjuk, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Makin banyak pedagang, makin bertambah pendapatannya, makin bertambah pula PAD Kabupaten Nganjuk. Mudah-mudahan tambah mulia, tambah bahagia, tambah sejahtera dan barokah bagi semuanya," katanya.

Gubernur menambahkan ke depan pasar ini masih memerlukan perbaikan dalam berbagai hal, di antaranya terkait akses keluar masuk pasar maupun pengisian kios-kios yang masih kosong.

"Tadi saya menyapa langsung para pedagang dan pedagang di lantai satu berharap ada akses yang langsung mengarah ke jalan raya. Mudah-mudahan bisa dilakukan sebelum bulan Ramadhan," ujarnya.

Sedangkan, terkait pengisian pedagang di lantai dua, ia juga berharap prosesnya selesai sebelum bulan Ramadhan.

"Jadi ini bukan sepi, tapi karena banyak pedagang sayur dan pasar basah yang sudah tutup di jam 09.00 WIB, maka tampaknya seperti itu. Karena ritme sebuah pasar memang seperti itu. Ritme sebuah pasar itu sangat dimungkinkan untuk berubah seperti pasar basah dari yang awalnya sampai jam 09.00 pagi bisa sampai jam 1 siang. Kemudian kios sembako bisa buka sampai sore," ujar dia.

Sementara itu, Penjabat Bupati Nganjuk Sri Handoko menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada Gubernur Khofifah yang telah membantu merevitalisasi Pasar Kertosono tersebut.

Ia juga berpesan kepada masyarakat dan pedagang untuk merawat dan menjaga pasar ini sehingga stigma pasar tradisional sebagai pasar yang kotor dan terawat dapat dihilangkan.

"Kami berharap dengan dioperasikannya pasar ini membuat perekonomian rakyat berjalan baik, pedagang makin laris dan masyarakat makin sejahtera," kata Sri Handoko.

Pasar ini memiliki luas 9.901 meter persegi, dengan bangunan dua lantai seluas 11.153 meter persegi. Pasar Baru Kertosono ini dibangun dengan anggaran dari Pemkab Nganjuk sebesar Rp35,816 miliar dan Rp15 miliar dari dana Bantuan Keuangan Pemprov Jatim.

Di pasar ini ada 1.032 los atau kios dan mampu menampung 563 pedagang di lantai satu dan 469 pedagang di lantai dua. Pasar ini juga menjadi satu-satunya pasar tradisional di Nganjuk yang menggunakan eskalator, sehingga bisa disebut mirip pusat perbelanjaan modern.

Dari segi fasilitas, pasar ini sangat nyaman dengan memiliki lahan parkir yang memadai, kios dan los yang nyaman bagi pedagang, instalasi pengolahan limbah, pos keamanan, fasilitas hidran, ruang pertemuan, mushola, CCTV serta akses internet gratis.

Tak hanya itu, guna menambah kenyamanan pedagang serta pembeli, disiapkan juga fasilitas ruang laktasi, ruang permainan anak, Kantor Pengelola Pasar, area bongkar muat barang, eskalator, serta food court.

Peresmian pasar ini ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatangan prasasti dilanjutkan dengan pengguntingan untaian melati oleh Gubernur Khofifah didampingi oleh Pj. Bupati Nganjuk, Plt. Ketua DPRD Provinsi Jatim dan Jajaran Forkopimda Kabupaten Nganjuk.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024