Pamekasan - SPE Petroleum, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengeboran minyak dan gas bumi, gagal berinvestasi di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diduga akibat didemo oleh sebagian warga setempat. "Sejak di demo oleh ribuan warga yang digerakkan oknum masyarakat itu, sampai saat ini eksplorasi migas di Pamekasan tidak jelas, bahkan kabarnya gagal," kata Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Hosnan Achmadi, Sabtu. Hosnan menduga kemungkinan perusahaan ini sudah merasa tidak aman bekerja di Pamekasan. Sebab sebelum melakukan eksplorasi, SPE sendiri telah melakukan koordinasi dengan masyarakat sekitar. Bahkan, kata dia, karena ada tokoh kunci yang tidak didatangi SPE, maka yang bersangkutan lalu menggerakkan massa dan menentang eksplorasi yang dilakukan SPE. Hanya saja, Hosnan tidak menyebutkan tokoh kunci dimaksud dengan alasan demi menjaga suasana kondusif di Pamekasan. "Tidak etis kalau disebutkan, yang jelas hal semacam ini seolah sudah menjadi rahasia umum di Pamekasan ini," katanya menambahkan. Aksi demo menentang kegiatan yang bernilai bisnis yang dilakukan tokoh sebagaimana pada SPE Petroleum di Pamekasan ini bukan yang pertama kali. Kasus yang sama juga pernah terjadi pada pementasan musik dangdut yang menghadirkan Ridho Rhoma. Gerakan yang dilakukan oleh tokoh kunci berpengaruh ini dengan menekan Pemkab Pamekasan, agar tidak memberikan izin dengan alasan mengandung unsur maksiat. Secara terpisah Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan Yudistinah mengakui, sejak di demo ribuan warga pihaknya memang tidak pernah berkoordinasi dengan pihak SPE Petroleum lagi. Lokasi eksplorasi minyak bumi dan gas oleh SPE Petroleum di Pamekasan ini di wilayah Kecamatan Palengaan. Pada tanggal 2 April 2011, ribuan warga di wilayah Kecamatan Palengaan berunjuk rasa di lokasi eksplorasi minyak bumi dan gas yang dilakukan oleh SPE Petroleum. Mereka datang ke lokasi eksplorasi dengan menggelar orasi dan merusak peralatan perusahaan itu dengan alasan karena perusahaan ini tidak meminta izin kepada masyarakat setempat. Padahal menurut juru bicara SPE Petroleum ketika itu, Bambang, pihaknya sudah mengantongi izin dari warga yang tinggal sekitar 200 meter dari lokasi eksplorasi sesuai dengan ketentuan. Di Madura ada sekitar 663 titik potensi minyak bumi dan gas dan 566 diantaranya sudah dieksplorasi, sedangkan 97 sisanya belum, termasuk sejumlah titik yang ada di Pamekasan. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011