Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengampanyekan tanam oksigen yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman kerusakan alam dan komitmen masyarakat dalam melestarikan lingkungan lewat karya film pendek sains fiksi berjudul "Jaga Raya".

SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan melalui film pendek tersebut pihaknya mengambil langkah proaktif mengedukasi dan mengajak masyarakat agar memahami peran penting mangrove sebagai biofilter polusi dan penghasil oksigen.

"Kampanye Tanam Oksigen melalui film pendek Jaga Raya menjadi cerminan tanggung jawab Indosat Ooredoo Hutchison terhadap keberlanjutan lingkungan melalui edukasi pentingnya keberadaan mangrove dalam ekosistem lingkungan," ucapnya.

Oleh karena itu, dirinya yakin kehadiran film pendek tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terus berkontribusi dalam menjaga udara bersih.

Baca juga: Pimpinan DPRD: "Lomba Kampung Surabaya Hebat" ciptakan lingkungan sehat
Baca juga: Dinas Kominfo Jatim wujudkan lingkungan digital aman jelang Pemilu

"Secara berkelanjutan di bumi dengan kemasan yang menarik dan mudah diterima masyarakat," katanya.

Steve menjelaskan, film pendek yang berkolaborasi dengan Hatma Creative Agency dan Migunani Creative Cult tersebut mengisahkan tentang keprihatinan seorang peneliti biologi bernama Raya, di dunia multiverse, Raya menjadi salah satu korban dari kondisi lingkungan yang sudah buruk dan tercemar.

"Namun kegigihannya mengalahkan rasa sakit yang diderita dengan tetap meneliti benih mangrove untuk dibawa ke masa sekarang oleh kekasihnya bernama Jaga," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, melalui program tanam oksigen, masyarakat juga dapat berpartisipasi langsung melalui ioh.co.id/tanamoksigen dengan melakukan pembelian bibit mangrove seharga Rp80.000 per pohon.

"Tanam Oksigen didedikasikan untuk mencegah punahnya udara bersih akibat masifnya emisi karbon dioksida, dengan cara mengembalikan dan melindungi ekosistem mangrove di hutan Indonesia yang keberadaannya semakin terancam," ujarnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024