Sebanyak 97.513 warga penerima manfaat di Kabupaten Lumajang menerima bantuan pangan beras yang mulai didistribusikan secara bertahap di wilayah setempat, Selasa.
"Kabupaten Lumajang mendapatkan alokasi sebesar 975.130 kilogram bantuan pangan beras tahun 2024 yang akan diberikan kepada 97.513 penerima manfaat," kata Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni saat melepas armada penyaluran bantuan pangan beras di Gudang Bulog, Desa Besuk, Kecamatan Tempeh.
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah menginisiasi penyaluran bantuan pangan beras sebagai langkah strategis dalam mengantisipasi, mitigasi, dan penanggulangan kekurangan pangan di Kabupaten Lumajang.
Badan Pangan Nasional telah menugaskan perum Bulog untuk melaksanakan distribusi bantuan pangan beras tahun 2024.
Setiap penerima akan mendapatkan bantuan sebanyak 10 kilogram setiap bulan dengan tahap I penyaluran berlangsung pada Januari-Maret dan tahap II pada April - Juni 2024.
"Kami membantu agar kebutuhan masyarakat tercukupi dan bisa menekan harga bahan pokok di pasar. Itu harus ada intervensi dari pemerintah, salah satunya melalui operasi pasar, gelar pangan murah dan bansos seperti bantuan pangan beras," tuturnya.
Ia berharap agar bantuan pangan beras dapat memberikan dampak positif dalam pencegahan krisis pangan dan gizi, penurunan stunting, pengendalian inflasi, serta melindungi produsen dan konsumen dari dampak fluktuasi harga.
Menurutnya upaya tersebut dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berbelanja terutama bahan pokok sebagai bagian dari strategi menurunkan angka kemiskinan, stunting, dan laju inflasi di Lumajang.
Berdasarkan dari Data Statistik BPS tahun 2023, terlihat penurunan angka kemiskinan di Lumajang dari 9,6 persen menjadi 8,73 persen dan angka yang lebih rendah dibanding Provinsi Jawa Timur secara keseluruhan.
Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog Cabang Probolinggo Mochammad Ramadhan mengatakan bahwa penyaluran bantuan tersebut merupakan upaya konkrit pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang kurang berkecukupan.
Ia juga mengatakan upaya tersebut juga bertujuan untuk mengantisipasi kerawanan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan agar tidak mengalami inflasi di Kabupaten Lumajang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kabupaten Lumajang mendapatkan alokasi sebesar 975.130 kilogram bantuan pangan beras tahun 2024 yang akan diberikan kepada 97.513 penerima manfaat," kata Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni saat melepas armada penyaluran bantuan pangan beras di Gudang Bulog, Desa Besuk, Kecamatan Tempeh.
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah menginisiasi penyaluran bantuan pangan beras sebagai langkah strategis dalam mengantisipasi, mitigasi, dan penanggulangan kekurangan pangan di Kabupaten Lumajang.
Badan Pangan Nasional telah menugaskan perum Bulog untuk melaksanakan distribusi bantuan pangan beras tahun 2024.
Setiap penerima akan mendapatkan bantuan sebanyak 10 kilogram setiap bulan dengan tahap I penyaluran berlangsung pada Januari-Maret dan tahap II pada April - Juni 2024.
"Kami membantu agar kebutuhan masyarakat tercukupi dan bisa menekan harga bahan pokok di pasar. Itu harus ada intervensi dari pemerintah, salah satunya melalui operasi pasar, gelar pangan murah dan bansos seperti bantuan pangan beras," tuturnya.
Ia berharap agar bantuan pangan beras dapat memberikan dampak positif dalam pencegahan krisis pangan dan gizi, penurunan stunting, pengendalian inflasi, serta melindungi produsen dan konsumen dari dampak fluktuasi harga.
Menurutnya upaya tersebut dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berbelanja terutama bahan pokok sebagai bagian dari strategi menurunkan angka kemiskinan, stunting, dan laju inflasi di Lumajang.
Berdasarkan dari Data Statistik BPS tahun 2023, terlihat penurunan angka kemiskinan di Lumajang dari 9,6 persen menjadi 8,73 persen dan angka yang lebih rendah dibanding Provinsi Jawa Timur secara keseluruhan.
Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog Cabang Probolinggo Mochammad Ramadhan mengatakan bahwa penyaluran bantuan tersebut merupakan upaya konkrit pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang kurang berkecukupan.
Ia juga mengatakan upaya tersebut juga bertujuan untuk mengantisipasi kerawanan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan agar tidak mengalami inflasi di Kabupaten Lumajang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024