Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur (BPR Jatim) memberikan bantuan gerobak kepada puluhan pedagang kaki lima (PKL) di Kabupaten Banyuwangi untuk mendukung usaha mereka.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi program dari BPR Jatim tersebut, karena membantu pengembangan usaha PKL di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Terima kasih atas dukungan BPR Jatim kepada pelaku UMKM di Banyuwangi. Semoga sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin baik ini bisa terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan," kata Bupati Ipuk di sela penyerahan CSR BPR Jatim kepada PKL kuliner pintar, di kawasan Taman Blambangan Banyuwangi, Selasa.
Bupati Ipuk juga mengajak agar semua korporasi bisa mengoordinasikan tanggung jawab sosial perusahaannya bisa tepat sasaran, salah satunya untuk mendukung program pengentasan kemiskinan, penurunan stunting hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat arus bawah.
"Dengan demikian, tidak asal membangun atau memberikan fasilitas namun manfaatnya kurang tepat. Maka, CSR harus dikoordinasikan sehingga benar-benar tepat sasaran, seperti bantuan gerobak ini yang bermanfaat bagi PKL di sini," ucap dia.
Menurut Ipuk, program bantuan dari BPR Jatim ini semakin melengkapi program-program pro-UMKM di Banyuwangi. Salah satunya program Warung Naik Kelas yang memberikan bantuan berupa dana maupun peralatan usaha kepada pelaku UMKM.
"Ini merupakan program stimulus ekonomi bagi pelaku usaha mikro yang sudah kami lakukan sejak 2021, hingga saat ini program Warung Naik Kelas telah menyentuh 1.186 warung di Banyuwangi," kata Ipuk.
Direktur Umum dan Keuangan BPR Jatim-Bank UMKM Jatim Agung Soeprihatmanto mengatakan program ini sinergis dengan program UMKM Naik Kelas yang dijalankan Pemkab Banyuwangi.
"Sejalan dengan pemkab, kami juga ingin membantu perkembangan bisnis pelaku UMKM di Banyuwangi, dengan bantuan alat penjualan yang lebih layak, harapannya bisnis pelaku UMKM semakin berkembang," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi program dari BPR Jatim tersebut, karena membantu pengembangan usaha PKL di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Terima kasih atas dukungan BPR Jatim kepada pelaku UMKM di Banyuwangi. Semoga sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin baik ini bisa terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan," kata Bupati Ipuk di sela penyerahan CSR BPR Jatim kepada PKL kuliner pintar, di kawasan Taman Blambangan Banyuwangi, Selasa.
Bupati Ipuk juga mengajak agar semua korporasi bisa mengoordinasikan tanggung jawab sosial perusahaannya bisa tepat sasaran, salah satunya untuk mendukung program pengentasan kemiskinan, penurunan stunting hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat arus bawah.
"Dengan demikian, tidak asal membangun atau memberikan fasilitas namun manfaatnya kurang tepat. Maka, CSR harus dikoordinasikan sehingga benar-benar tepat sasaran, seperti bantuan gerobak ini yang bermanfaat bagi PKL di sini," ucap dia.
Menurut Ipuk, program bantuan dari BPR Jatim ini semakin melengkapi program-program pro-UMKM di Banyuwangi. Salah satunya program Warung Naik Kelas yang memberikan bantuan berupa dana maupun peralatan usaha kepada pelaku UMKM.
"Ini merupakan program stimulus ekonomi bagi pelaku usaha mikro yang sudah kami lakukan sejak 2021, hingga saat ini program Warung Naik Kelas telah menyentuh 1.186 warung di Banyuwangi," kata Ipuk.
Direktur Umum dan Keuangan BPR Jatim-Bank UMKM Jatim Agung Soeprihatmanto mengatakan program ini sinergis dengan program UMKM Naik Kelas yang dijalankan Pemkab Banyuwangi.
"Sejalan dengan pemkab, kami juga ingin membantu perkembangan bisnis pelaku UMKM di Banyuwangi, dengan bantuan alat penjualan yang lebih layak, harapannya bisnis pelaku UMKM semakin berkembang," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024