Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan dua ketua umum partai politik dan Sri Sultan Hamengkubuwono X di Yogyakarta pada akhir pekan lalu bukan dalam rangka kampanye Pemilu 2024.
Selama berakhir pekan di Yogyakarta, Sabtu (27/1), Jokowi bermain sepak bola dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, yang juga merupakan putra bungsunya, serta bersepeda bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu (28/1).
Setelah bersepeda dengan AHY, Minggu, Jokowi menemui Raja Keraton Ngayogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Kilen, Yogyakarta.
Menurut Ari, kegiatan dan pertemuan yang dilakukan Jokowi dengan sejumlah tokoh tersebut hanya untuk bersilaturahim dan menjalin komunikasi.
Baca juga: Jokowi sampaikan selamat atas kemenangan ganda putra Leo/Daniel
"Ya, pertemuan-pertemuan politik kan pasti dilakukan, tidak hanya untuk konteks ketum (ketua umum) parpol, kemarin beliau (Jokowi) bertemu salah satu tokoh bangsa Sri Sultan Hamengkubuwono X, itu juga untuk bersilaturahim dan berkomunikasi," kata Ari di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin.
Dia pun menegaskan bahwa kegiatan Jokowi menemui para tokoh tersebut bukan dalam upaya memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024.
"Ya, pertemuan politik, sekali lagi, itu digunakan untuk konteks perbaikan dan kemajuan bangsa," tambah Ari.
Dia kemudian menjelaskan bahwa sejauh ini Jokowi belum berencana turun ke lapangan untuk berkampanye.
Kalau nantinya Jokowi memutuskan ikut berkampanye, maka Ari memastikan bahwa presiden akan mematuhi konstitusi serta aturan yang berlaku, yakni Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).
"Ini kan sudah pernah terjadi, ya, tahun 2019. Presiden (Jokowi di Pilpres) tahun 2019 kan petahana, beliau juga kampanye. Nah, dalam kampanye itu juga diatur mekanismenya, (harus) cuti. Saya kira ini bukan hal yang baru, tetapi intinya adalah presiden akan mengikuti aturan," ujar Ari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024