Kepolisian Resor Kota Surabaya (Polrestabes) Surabaya menyelidiki sekaligus memburu pelaku pembacokan dua remaja yang terjadi di Jalan Dupak Surabaya depan Pusat Grosir Surabaya (PGS) yang mengakibatkan luka di pundak dan kepala.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono, dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan pembacokan dua pria dengan inisial AKZF (18) dan AS (16) tersebut, terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.

"Terjadi pembacokan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak dikenal di depan PGS. Masih kami buru, tim sudah diterjunkan untuk mencari keberadaan para terduga pelaku," katanya.

AKBP Hendro  menjelaskan kronologinya dua korban tersebut dihampiri sekelompok orang tak dikenal yang berboncengan menggunakan empat kendaraan roda dua, kemudian dibacok.

"Sekelompok itu mengendarai empat sepeda motor dan melakukan pembacokan terhadap korban yang hendak pulang dari ngopi bersama teman-temannya di warung," ucapnya.

Kedua korban tersebut, kata dia, bersama tiga orang temannya mengendarai kendaraan roda dua juga.

"Jumlahnya (korban dan para temannya) ada lima orang, pulang ngopi di warkop Jalan Koblen Surabaya menuju ke rumahnya di daerah Gundhi Surabaya dengan mengendarai tiga sepeda motor," kata AKBP Hendro.

AKBP Hendro menambahkan, dari keterangan saksi, senjata yang digunakan untuk membacok ialah sebuah celurit.

"Setelah melewati rel kereta api di Jalan Dupak Surabaya atau depan PGS, empat sepeda motor itu memepet korban yang berboncengan dan langsung menyabetkan celurit ke arah korban yang dibonceng hingga mengenai kepala korban," ujarnya.

Setelah dibacok, kedua korban terjatuh dari kendaraannya dan sekelompok orang tersebut langsung melarikan diri ke arah barat.

Selanjutnya, keduanya dibawa oleh warga dan rekan-rekannya ke Puskesmas Dupak untuk dilakukan perawatan.

"Kedua korban langsung dilarikan ke Puskesmas Dupak Surabaya. Lalu, pada pukul 06.00 WIB, AS dirujuk ke RSU dr Soetomo karena luka di kepalanya cukup parah," tuturnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024