Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, melalui Dinas Perdagangan setempat menganggarkan dana hingga Rp700 juta untuk program pasar murah yang akan berlangsung selama tahun 2024 guna menstabilkan harga kebutuhan pokok.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshar Rasidi mengatakan program pasar murah yang dilakukan selama tahun 2024 tersebut diwujudkan dengan memberikan subsidi harga kepada konsumen di sejumlah pasar tradisional dan warung tekan inflasi (wartek).

"Dinas Perdagangan menganggarkan Rp500 juta–Rp700 juta untuk program pasar murah selama tahun ini. Program ini dilakukan karena pengendalian harga tidak bisa dilakukan secara kondisional. Maka, kami berlakukan program ini selama satu tahun," ujar Ansar di Madiun, Selasa.

Menurut dia, untuk di pasar tradisional, pasar murah selama tahun 2024 tersebut dilakukan di Pasar Besar Madiun setiap hari Senin. Sedangkan wartek setiap hari Senin-Jumat.

Selain Pasar Besar, program serupa juga berlangsung di Pasar Sleko dan Kojo. Mekanismenya, Dinas Perdagangan memberikan subsidi di toko pedagang bertanda khusus secara bergiliran.

Masyarakat dapat memanfaatkan program tersebut pada pukul 08.00 WIB–12.00 WIB. Program itu ditujukan khusus bagi warga Kota Madiun yang dibuktikan dengan KTP saat pembelian.

Adapun komoditas yang diberikan subsidi harga antara lain gula pasir, bawang merah, minyak goreng dan telur ayam. Selain itu, juga disediakan beras SPHP yang telah disubsidi oleh Bulog.

Ansar menambahkan program pasar murah setahun penuh tersebut bertujuan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Selain itu menekan laju inflasi dengan meningkatkan daya beli masyarakat melalui pemberian subsidi.

Dengan program tersebut diharapkan warga Kota Madiun bisa mendapatkan bahan-bahan pangan yang merupakan kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga terjangkau.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024