Pamekasan - Bapemas Pemkab Pamekasan, Madura, mulai melakukan penyelidikan kasus dugaan penyimpangan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yang didemo warga beberapa waktu lalu. Kepala Bidang Penguatan Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat pada Kantor Bapemas Pemkab Eka Judya Setiawan di Pamekasan Senin, mengatakan, pihaknya akan melakukan peninjauan secara langsung kasus itu ke lapangan. "Kami sudah menerima laporan itu dan telah meminta penjelasan kepada sejumlah pihak," kata Eka Judya menjelaskan. Menurut dia, pengelolaan PNPM di Pamekasan ini merupakan swakelola yang dilakukan oleh masyarakat secara langsung. Jika terjadi dugaan penyimpangan di lapangan, seharusnya yang bertindak tim pelaksana di wilayah itu. "Saya merupakan penanggung jawab di tingkat kabupaten. Tapi dalam hal ini pemkab perlu turun tangan, karena dugaan penyimpangan kasus PNPM yang terjadi di desa sudah diketahui semua kalangan masyarakat," katanya. Gelar proyek PNPM di Kabupaten Pamekasan yang diduga menyimpang dan mendapatkan protes warga setempat ialah di Desa Konang, Kecamatan Galis, Pamekasan. Pada Jumat (11/11) kemarin, puluhan warga di desa itu berunjuk rasa memprotes realisasi proyek PNPM di desanya, karena kini sudah rusak hanya dalam hitungan hari. Aksi protes warga ketika itu dengan mendatangi langsung ke lokasi proyek dan mereka menggelar orasi disana, mengecam para pengelola proyek yang dinilai terlalu banyak mengambil keuntungan dalam gelar proyek itu. Menurut Eka Judya Setiawan, PNPM di Desa Konang, Kecamatan Galis, Pamekasan itu memang belum ditinjau oleh tim pemantau pemkab Pamekasan. "Kasus di Desa Konang itu bukan hanya kali ini saja, tahun lalu juga bermasalah," katanya menjelaskan. Ia juga memastikan pihaknya akan memberikan sanksi tegas terkait persoalan itu, dan jika bahan yang digunakan memang tidak sesuai ketentuan, seperti terlalu sedikit menggunakan semen, jelas akan disanksi. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011