Carlos Sainz semakin dekat dengan gelar keempatnya di Reli Dakar setelah rival utamanya, Sebastien Loeb tersandung masalah teknis pada etape 11 di Yanbu, Arab Saudi, Kamis.
Apabila tidak mengalami kendala di etape terakhir, Sainz akan menambah koleksi trofinya setelah memenangi reli ketahanan tersebut pada edisi 2010, 2018, dan 2020, serta kesuksesan yang pertama kali bagi mobil listrik.
Mengendarai purwarupa RS Q E-Tron E2 Audi, Sainz menuju special stage sejauh 175km pada etape terakhir di Yanbu dengan keunggulan satu jam 26 menit dari pembalap tim Overdrive Guillaume De Mevius.
Sedangkan Loeb, mendapati harapannya merebut gelar pertama di Dakar terjegal kendala mekanik yang membuatnya terdampar di gurun pasir selama lebih dari satu jam pada etape 11.
Padahal juara dunia reli sembilan kali itu terpaut hanya 13 detik dari Sainz saat start special stage sejauh 420km dari Al Ula ke Yanbu hari itu.
"Ini etape yang sulit bagi kami. Kami kehilangan lebih dari satu jam duduk di atas batu pada awal etape ini. Kami sempat mengira ini sudah berakhir," kata Loeb yang masih berpeluang sebagai runner-up karena terpaut hanya sembilan menit di belakang De Mevius.
"Pada akhirnya, kami sedikit beruntung saat seorang pembalap China yang mengendarai Hunter memiliki suku cadang yang kami butuhkan, jadi kami mengambilnya, dan memperbaikinya, dan melaju lagi.
"Lalu kami mendapati sejumlah ban bocor. Bahkan mengemudi dengan pelan, kami sering mendapati ban bocor. Etape hari ini sangat menyiksa ban. Kami sampai di garis finis dengan ban bocor, tapi kami akhirnya sampai finis."
Kontras dengan apa yang dialami Loeb, Sainz hanya mendapati satu ban bocor menuju finis dan mendapat cukup ruang menuju etape pemungkas.
"Setelah kami melihat Seb, kami mengemudi dengan hati-hati. Etape ini sangat sulit karena banyaknya batuan... Bahkan mengemudi dengan pelan di sini Anda bisa kena ban bocor," kata Sainz.
"Tersisa 170km lagi. Saya paham betul bahwa reli ini Anda harus benar-benar melintasi finis dan ini yang akan kami lakukan.
"Gap-nya satu jam, maka saya tidak perlu buru-buru," kata Sainz.
Di kategori sepeda motor, pembalap Botswana Ross Branch merebut kemenangan di etape 11 demi memangkas 32 detik dari Ricky Brabec yang finis kedua hari itu.
m
Mengincar gelar keduanya di Dakar, Brabec kini terpaut 10 menit 22 detik dari Branch dan 14 menit 31 detik dari rekannya sesama pembalap HOnda, Adrien Van Beveren.
"Persaingannya ketat... Tapi rasanya ini akan jadi pertarungan antara saya, Adrien dan Ross di tiga besar besok," kata Brabec.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Apabila tidak mengalami kendala di etape terakhir, Sainz akan menambah koleksi trofinya setelah memenangi reli ketahanan tersebut pada edisi 2010, 2018, dan 2020, serta kesuksesan yang pertama kali bagi mobil listrik.
Mengendarai purwarupa RS Q E-Tron E2 Audi, Sainz menuju special stage sejauh 175km pada etape terakhir di Yanbu dengan keunggulan satu jam 26 menit dari pembalap tim Overdrive Guillaume De Mevius.
Sedangkan Loeb, mendapati harapannya merebut gelar pertama di Dakar terjegal kendala mekanik yang membuatnya terdampar di gurun pasir selama lebih dari satu jam pada etape 11.
Padahal juara dunia reli sembilan kali itu terpaut hanya 13 detik dari Sainz saat start special stage sejauh 420km dari Al Ula ke Yanbu hari itu.
"Ini etape yang sulit bagi kami. Kami kehilangan lebih dari satu jam duduk di atas batu pada awal etape ini. Kami sempat mengira ini sudah berakhir," kata Loeb yang masih berpeluang sebagai runner-up karena terpaut hanya sembilan menit di belakang De Mevius.
"Pada akhirnya, kami sedikit beruntung saat seorang pembalap China yang mengendarai Hunter memiliki suku cadang yang kami butuhkan, jadi kami mengambilnya, dan memperbaikinya, dan melaju lagi.
"Lalu kami mendapati sejumlah ban bocor. Bahkan mengemudi dengan pelan, kami sering mendapati ban bocor. Etape hari ini sangat menyiksa ban. Kami sampai di garis finis dengan ban bocor, tapi kami akhirnya sampai finis."
Kontras dengan apa yang dialami Loeb, Sainz hanya mendapati satu ban bocor menuju finis dan mendapat cukup ruang menuju etape pemungkas.
"Setelah kami melihat Seb, kami mengemudi dengan hati-hati. Etape ini sangat sulit karena banyaknya batuan... Bahkan mengemudi dengan pelan di sini Anda bisa kena ban bocor," kata Sainz.
"Tersisa 170km lagi. Saya paham betul bahwa reli ini Anda harus benar-benar melintasi finis dan ini yang akan kami lakukan.
"Gap-nya satu jam, maka saya tidak perlu buru-buru," kata Sainz.
Di kategori sepeda motor, pembalap Botswana Ross Branch merebut kemenangan di etape 11 demi memangkas 32 detik dari Ricky Brabec yang finis kedua hari itu.
m
Mengincar gelar keduanya di Dakar, Brabec kini terpaut 10 menit 22 detik dari Branch dan 14 menit 31 detik dari rekannya sesama pembalap HOnda, Adrien Van Beveren.
"Persaingannya ketat... Tapi rasanya ini akan jadi pertarungan antara saya, Adrien dan Ross di tiga besar besok," kata Brabec.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024