Malang - Gedung Balai Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini bakal memiliki kembaran, yakni gedung DPRD daerah itu. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Malang Hadi Santoso, Jumat mengatakan, gedung DPRD yang ada sekarang ini bakal direnovasi karena kondisinya sudah tidak representatif lagi, banyak ruangan yang bocor ketika hujan turun. "Tahun depan sudah mulai dibangun. Saat ini anggarannya sedang dibahas di dewan dalam kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) dan tidak lama lagi juga diparipurnakan," ujarnya. Untuk sementara kebutuhan anggaran pembangunan gedung DPRD yang menjadi kembaran Balai Kota Malang itu sekitar Rp50 miliar, bisa bertambah atau berkurang karena masih dalam pembahasan. Rencana renovasi gedung DPRD Kota Malang tersebut sudah diwacanakan sejak 2008, namun baru diseriusi tahun ini dan tahun depan dimulai pembangunannya. Lebih lanjut Hadi Santoso yang akrab dipanggil Sony itu mengatakan, gedung wakil rakyat tersebut memang sudah saatnya direnovasi karena sudah banyak ruangan yang bocor, disamping sudah kurang representatif. Sony menjelaskan, desain gedung wakil rakyat itu nanti merupakan perpaduan antara bangunan khas malangan dan kolonial persis seperti Balai Kota Malang, sehingga ada dua gedung kembar yang berjejer posisinya. Gedung dewan itu nantinya, kata Sony, terdiri dari empat lantai. Lantai dasar untuk areal parkir, lantai satu untuk layanan publik dan lantai selanjutnya untuk ruang fraksi dan paripurna yang diperluas serta balkon untuk media. Hanya saja, menurut dia, pembangunan gedung dewan tersebut dilakukan secara bertahap (multi years) mulai 2012 dengan anggaran sebesar Rp17,5 miliar dan tahun 2013 juga Rp17,5 miliar. Anggaran selebihnya Rp15 miliar untuk pengadaan mebeler. Gedung DPRD Kota Malang dibangun tahun 1975 dan diresmikan oleh Gubernur Jatim yang saat itu dijabat oleh Soenandar Perijosoedarmo. Sejak diresmikan hingga saat ini belum tersentuh pembangunan sama sekali, kecuali perbaikan-perbaikan kecil, seperti pembenahan ruangan bocor atau tambal sulam.*

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011