Sumenep - Jumlah penderita penyakit difteri di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terus bertambah dan hingga sekarang tercatat 18 orang. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Jetty Nurdyah Ningrum, Kamis, menjelaskan, sejak pertengahan Oktober hingga awal November ditemukan lagi tiga penderita difteri. "Kalau dihitung dengan jumlah penderita sebelumnya berarti hingga sekarang terdeteksi 18 warga Sumenep yang menderita difteri," ujarnya. Secara kelembagaan, kata dia, pihaknya bersama jajarannya hingga sekarang terus meningkatkan pemantauan guna mendeteksi kemungkinan adanya kasus baru difteri. "Upaya pengobatan bagi penderita difteri harus dilakukan secara cepat disertai dengan pencarian orang yang pernah 'kontak' dengan penderita. Orang yang pernah kontak dengan penderita difteri rawan tertular," ucapnya. Jetty juga mengemukakan, sejak beberapa waktu lalu, pihaknya mengintensifkan program pemberian imunisasi dasar secara lengkap guna memastikan bayi dan anak-anak telah diimunisasi. "Bayi dan anak yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap lebih berpotensi terjangkit penyakit difteri, karena itu kami telah menginstruksikan jajaran kami untuk mendatangi langsung ke rumahnya jika mengetahui ada anak-anak yang belum diimunisasi dasar lengkap," katanya. Dari 18 penderita difteri yang terdeteksi tahun ini, dua di antaranya meninggal dunia, yakni penderita asal Kecamatan Batang Batang pada Maret lalu dan Arjasa, Pulau Kangean pada Agustus lalu. Di Jatim, sejak Januari hingga awal Oktober 2011 tercatat 328 penderita difteri meninggal dunia. "Untuk itu, kami menetapkan penyakit difteri sebagai kejadian luar biasa atau KLB," kata Gubernur Jatim Soekarwo di Surabaya (7/10/2011). Terkait hal itu, Gubernur mengimbau agar masyarakat waspada serta dapat mencegah terjadinya bahaya difteri melalui imunisasi secara lengkap. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011