Deputi Bidang Ekonomi Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju Hendy Setiono mewakili pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam adu gagasan bersama dewan pakar tiga capres.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Prabowo-Gibran memiliki tiga poin catatan penting yaitu, program makan siang gratis, hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, serta digitalisasi UMKM," kata Hendy dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu.
Dalam kegiatan yang membahas membahas isu sentral yakni "Membangun Ekonomi dan Teknologi Desa Berbasis Sociopreneur Aktivis Kampus, Hendy menjelaskan untuk program makan siang gratis, akan dibangun dapur-dapur makan siang gratis sebanyak lebih dari 300.000 dapur yang tersebar di desa-desa di seluruh Indonesia dengan total anggaran Rp400 triliun setiap tahunnya.
"Program ini akan dijalankan oleh UMKM-UMKM lokal, ibu rumah tangga, dan tidak dijalankan oleh BUMN," tutur Hendy Setiono dalam acara yang digelar Asosiasi Dosen Integrator Desa (ADIDES) itu.
Program makan siang gratis yang diunggulkan pasangan calon Prabowo-Gibran tersebut diharapkan tidak hanya mampu mengurangi stunting tetapi juga bisa memajukan ekonomi lokal, merangkul petani dan peternak daerah sekaligus dapat meningkatkan imunitas dan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia ke depannya.
Selain program tersebut, dalam acara adu gagasan ini, Hendy juga menyoroti rencana program hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Program yang merupakan program lanjutan dari Jokowi selaku Presiden RI periode tahun 2019-2024.
"Contohnya saat kepemimpinan Jokowi, bahan baku berupa nikel sebelumnya diekspor dengan harga 3 miliar dolar AS dan ketika sudah diolah nilainya dapat terjual dengan harga 33 miliar dolar AS," tutur Hendy Setiono.
Menurutnya, hal ini harus menjadi fokus penting supaya program hilirisasi berjalan dengan baik agar tidak hanya menguntungkan atau diperuntukkan ke usaha-usaha pertambangan saja tetapi juga diharapkan untuk industri lain seperti kuliner dari sisi aspek bahan baku makanan.
Menutup penjelasannya, Hendy Setiono juga menjelaskan perihal digitalisasi UMKM yang menurutnya dapat membantu efektivitas program untuk daerah yang diperlukan adanya dapur makan siang gratis dengan cara memberdayakan masyarakat sekitar seperti ibu-ibu rumah tangga yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
Serta merangkul petani dan peternak daerah sebagai pemasok bahan makan untuk dapur makan siang gratis. Harapannya digitalisasi ini dapat meningkatkan manfaat tidak hanya aspek pelaku usaha UMKM saja tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024