Bondowoso - Jasad Abdullah (60), tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang meninggal di Malaysia, akan dimakamkan di negeri jiran tersebut atas persetujuan keluarganya. "Keluarganya sudah merelakan jasad almarhum dimakamkan di Malaysia. Kerelaan itu sudah dinyatakan dalam surat pernyataan resmi dari keluarga," kata Kabid Pelatihan, Penempatan dan Penyaluran Kesempatan Kerja (P3KK) Disnakertrans Bondowoso Asep T Herjadi, Kamis. Abdullah, TKI asal Desa Taal, Kecamatan Tapen, Bondowoso, itu meninggal pada 29 Agustus 2011, saat dalam perawatan di sebuah rumah sakit di Selangor, Malaysia, akibat demam berdarah. Surat pernyataan bahwa jasad Abdullah direlakan dimakamkan di Malaysia ditandatangani oleh Windartik (29), anak korban, dan Siswati, istrinya. Surat pernyataan di atas meterai itu juga ditandatangani oleh Kepala Desa Taal Sudono. Menurut Asep, kerelaan dimakamkan di negeri orang tersebut, karena keluarga Abdullah tidak memiliki biaya untuk pemulangan jenazah dari Malaysia hingga ke Bondowoso. Anak dan istri korban juga menyatakan bahwa mereka tidak akan menuntut apa-apa atas kematian keluarganya tersebut. "Korban sudah sekitar 15 tahun bekerja di Malaysia dan memang sudah lama tidak pulang," kata Asep menjelaskan. Meskipun demikian, kata dia, surat pernyataan keluarga dan berkas-berkas lainnya tetap dikirimkan oleh Disnakertrans Bondowoso ke Disnakertrans Jawa Timur, Kedubes RI di Malaysia dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Kemnakertrans di Jakarta. Menurut Asep, info yang diterimanya dari Malaysia menyebutkan bahwa Abdullah merupakan tahanan di penjara Sungai Jelok, Selangor. Namun ia tidak mengetahui pasti sebab apa Abdullah harus masuk ke penjara. "Informasinya dia memang tahanan dan di dalam tahanan dia menderita demam berdarah, kemudian dirawat di rumah sakit dan meninggal," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011