Kepolisian Resor (Polres) Situbondo mencatat angka kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2023 mengalami peningkatan 32 persen, yakni dari 387 kasus kecelakaan pada 2022 meningkat menjadi 509 kasus.
"Pada tahun ini memang terjadi peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas sekitar 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2022)," kata Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto dalam konferensi pers di Situbondo, Jawa Timur, Jumat.
Kapolres menyebutkan, dari jumlah 509 kasus kecelakaan selama tahun 2023 itu tercatat sebanyak 128 korban meninggal dunia sedangkan pada tahun 2022 korban meninggal 112 orang.
Sedangkan, pelanggaran lalu lintas disebutnya justru mengalami penurunan selama tahun 2023 tercatat 1.692 pelanggaran lalin sedangkan pada tahun sebelumnya (2022) sebanyak 2.979 pelanggaran.
"Pelanggaran lalu lintas pada tahun ini mengalami penurunan seiring mulai meningkatnya kesadaran masyarakat menaati peraturan," kata Kapolres.
Sementara itu, gangguan kriminalitas atau tindak pidana umum di wilayah hukum Polres Situbondo selama tahun 2023 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kasus kriminalitas yang tercatat di Satreskrim maupun Satreskoba terjadi peningkatan 24,11 persen atau naik 319 kasus sehingga total menjadi 821 kasus dari tahun sebelumnya hanya 502 kasus.
Sedangkan penyelesaian perkara meningkat, jika di tahun 2022 sebanyak 394 perkara yang berhasil diselesaikan, tahun ini meningkat menjadi 626 perkara atau bertambah 235 perkara atau 23,3 persen.
Sementara kasus menonjol mengalami penurunan, pada tahun 2022 ada 270 pelapor, di tahun 2023 menurun 212 pelapor, sedangkan untuk penyelesaian kasus di 2022 sebanyak 219 dan 2023 sebanyak 166 kasus.
"Kalau kasus menonjol yang menjadi atensi yakni kasus pembunuhan, jumlahnya bertambah satu kasus. Tahun 2022 ada 2 kasus, di tahun ini ada 3 kasus," kata Kapolres.
Kasus penyalahgunaan narkoba mengalami kenaikan dari 44 kasus menjadi 50 kasus. Kasus narkoba meliputi ganja, obat daftar G, obat keras berbahaya atau Okerbaya, dan minuman keras, sedangkan narkotika mengalami peningkatan dari 15 kasus tahun 2022 sedangkan tahun ini naik 20 kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Pada tahun ini memang terjadi peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas sekitar 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2022)," kata Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto dalam konferensi pers di Situbondo, Jawa Timur, Jumat.
Kapolres menyebutkan, dari jumlah 509 kasus kecelakaan selama tahun 2023 itu tercatat sebanyak 128 korban meninggal dunia sedangkan pada tahun 2022 korban meninggal 112 orang.
Sedangkan, pelanggaran lalu lintas disebutnya justru mengalami penurunan selama tahun 2023 tercatat 1.692 pelanggaran lalin sedangkan pada tahun sebelumnya (2022) sebanyak 2.979 pelanggaran.
"Pelanggaran lalu lintas pada tahun ini mengalami penurunan seiring mulai meningkatnya kesadaran masyarakat menaati peraturan," kata Kapolres.
Sementara itu, gangguan kriminalitas atau tindak pidana umum di wilayah hukum Polres Situbondo selama tahun 2023 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kasus kriminalitas yang tercatat di Satreskrim maupun Satreskoba terjadi peningkatan 24,11 persen atau naik 319 kasus sehingga total menjadi 821 kasus dari tahun sebelumnya hanya 502 kasus.
Sedangkan penyelesaian perkara meningkat, jika di tahun 2022 sebanyak 394 perkara yang berhasil diselesaikan, tahun ini meningkat menjadi 626 perkara atau bertambah 235 perkara atau 23,3 persen.
Sementara kasus menonjol mengalami penurunan, pada tahun 2022 ada 270 pelapor, di tahun 2023 menurun 212 pelapor, sedangkan untuk penyelesaian kasus di 2022 sebanyak 219 dan 2023 sebanyak 166 kasus.
"Kalau kasus menonjol yang menjadi atensi yakni kasus pembunuhan, jumlahnya bertambah satu kasus. Tahun 2022 ada 2 kasus, di tahun ini ada 3 kasus," kata Kapolres.
Kasus penyalahgunaan narkoba mengalami kenaikan dari 44 kasus menjadi 50 kasus. Kasus narkoba meliputi ganja, obat daftar G, obat keras berbahaya atau Okerbaya, dan minuman keras, sedangkan narkotika mengalami peningkatan dari 15 kasus tahun 2022 sedangkan tahun ini naik 20 kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023