Sebanyak 17 orang warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Perempuan Surabaya di wilayah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Manusia (Kanwilkumham) Jatim mengikuti program hapus tato (gambar/lukisan di kulit tubuh).

Kasubsi Pelayanan Tahanan, Putri Rahmawaty Herlambang, di Sidoarjo, Rabu, mengatakan program hapus tato tersebut merupakan kerja sama dengan Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF), Youth Care, dan Better Youth Foundation.

"Para warga binaan yang mengikuti kegiatan ini telah menjalani skrining kesehatan oleh tim medis poliklinik rutan," katanya.

Ia mengatakan bahwa kegiatan hapus tato kali ini merupakan pertama kali yang dilaksanakan di Rutan Perempuan Surabaya. Kegiatan ini merupakan ikhtiar membantu proses perubahan warga binaan ke arah yang lebih baik lagi.

"Hapus tato ini juga bagian dari program pembinaan. Kami sangat mendukung warga binaan yang berkeinginan untuk berubah sehingga stigma negatif tidak melekat pada dirinya ketika sudah bebas,” ucapnya.

Putri menambahkan bahwa warga binaan yang mengikuti kegiatan ini murni atas kemauan mereka sendiri tanpa adanya paksaan.

"Hijrah itu indah, kami tidak pernah memaksa. Ini murni keinginan warga binaan sendiri untuk ikut kegiatan hapus tato," ujarnya.

Penghapusan tato dilakukan dengan metode laser yang mempermudah proses terangkatnya tinta di dalam kulit. Sebelum pengerjaan, warga binaan harus membersihkan terlebih dahulu bagian tato yang akan dihapus dan diberi anestesi agar ketika proses laser sehingga tidak terasa sakit.

"Tato yang dihapus juga tidak langsung hilang melainkan harus dilakukan beberapa kali, tergantung besar tato, warna tato, bahan tinta yang digunakan, dan lain sebagainya," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023