Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3) Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) ikut mempromosikan Pulau Giliyang sebagai objek wisata kesehatan karena memiliki kandungan kadar oksigen di atas rata-rata daerah lainnya, yakni 20,9 persen lebih tinggi.

Manajer Regional Office & Relations HCML, Hamim Tohari menjelaskan Pulau Giliyang ini memiliki potensi alam yang bisa menjadi warisan dunia, yakni kandungan kadar oksigen terbaik kedua se-Dunia.

"Semua pihak, termasuk kami, wajib menjaga dan melestarikan kondisi alam Pulau Giliyang, dan ambil bagian untuk mempromosikannya sebagai objek wisata spesifik. Makanya, kami laksanakan Festival Pesisir #2 di Pulau Giliyang," katanya di Sumenep, Selasa.

Pulau Giliyang yang terdiri atas dua desa itu berada di Kecamatan Dungkek dan selama ini dikenal sebagai obyek wisata kesehatan di Sumenep.

Festival Pesisir #2 yang digagas HCML itu berupa kolaborasi kegiatan seni dan budaya, di antaranya tari kolosal sintung dan anderenat (gerak tari dan musik mulut), bakti sosial bidang pendidikan dan kesehatan, dan penanaman pohon bertajuk "1-2 trees".

"Itu program satu orang menanam dua bibit pohon, yakni pohon cemara udang dan sirsak. Kami menyiapkan 3.000 bibit dan semuanya akan ditanam di Pulau Giliyang," kata Hamim.

Ia menjelaskan Program "1-2 Trees" merupakan salah satu cara dan upaya HCML memberikan atensi menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan menanam bibit pohon dan melibatkan warga setempat.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi menilai kegiatan tersebut secara tidak langsung menjadi promosi potensi wisata Pulau Giliyang yang dikenal dengan kandungan kadar oksigen tertinggi kedua di dunia setelah Yordania.

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023