Wali Kota Madiun Maidi meresmikan Pondok Lansia Madiun yang berada di kawasan Lapak Bumi Semendung, Kelurahan Klegen, guna meningkatkan kesejahteraan kaum lanjut usia (lansia) di wilayah setempat.
"Lansia harus diurusi jangan malah ditinggalkan. Di Kota Madiun, lansia jangan sampai ditelantarkan. Lansia akan kami perhatikan melalui Pondok Lansia ini," ujar Wali Kota Maidi saat meresmikan Pondok Lansia di Madiun, Jumat.
Menurutnya, lansia yang didata nantinya tidak hanya tinggal di asrama pondok saja. Tetapi juga akan dilakukan pengecekan kesehatan hingga diberikan kegiatan-kegiatan agar mereka tetap produktif.
Wali Kota Maidi menyebut lansia tetap harus berkegiatan agar semakin sehat. Tentu kegiatan yang sesuai dengan usia mereka. Selain itu akan diperbanyak kegiatan bernuansa keagamaan.
Seperti diketahui, Pondok Lansia Madiun merupakan proyek strategis Pemkot Madiun. Proyek tersebut dibangun di atas tanah aset atau tanah bengkok Pemkot Madiun.
Untuk paket pekerjaan Pondok Lansia tahap I menggunakan anggaran senilai Rp9,4 miliar. Total lahan yang digunakan mencapai 12 ribu meter persegi.
Saat ini sudah ada dua gedung asrama yang masing-masing memiliki 14 kamar, sehingga total lansia yang bisa ditampung sebanyak 56 orang per gedung.
Karena proyek strategis, kata dia, dalam tahap pembangunannya juga diawasi oleh Tim Pengamanan Pembangunan Proyek Strategis (PPS) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Madiun.
Adapun pengawasan pembangunan strategis tersebut merupakan bagian dari peran Intelijen Penegakan Hukum Kejaksaan, khususnya Kejari Kota Madiun, sebagai upaya untuk mendeteksi dini dan peringatan dini tindak korupsi.
Wali Kota Maidi menyebut pembangunan masih akan berlanjut ke depan, salah satunya penambahan dua asrama lagi di sebelah utara masjid Pondok Lansia.
"Yang kurang sempurna akan kami sempurnakan. Pondok Lansia harus bisa memberikan manfaat yang maksimal," katanya.
Setelah diresmikan oleh Wali Kota Maidi, Pondok Lansia Madiun bisa langsung ditempati.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Lansia harus diurusi jangan malah ditinggalkan. Di Kota Madiun, lansia jangan sampai ditelantarkan. Lansia akan kami perhatikan melalui Pondok Lansia ini," ujar Wali Kota Maidi saat meresmikan Pondok Lansia di Madiun, Jumat.
Menurutnya, lansia yang didata nantinya tidak hanya tinggal di asrama pondok saja. Tetapi juga akan dilakukan pengecekan kesehatan hingga diberikan kegiatan-kegiatan agar mereka tetap produktif.
Wali Kota Maidi menyebut lansia tetap harus berkegiatan agar semakin sehat. Tentu kegiatan yang sesuai dengan usia mereka. Selain itu akan diperbanyak kegiatan bernuansa keagamaan.
Seperti diketahui, Pondok Lansia Madiun merupakan proyek strategis Pemkot Madiun. Proyek tersebut dibangun di atas tanah aset atau tanah bengkok Pemkot Madiun.
Untuk paket pekerjaan Pondok Lansia tahap I menggunakan anggaran senilai Rp9,4 miliar. Total lahan yang digunakan mencapai 12 ribu meter persegi.
Saat ini sudah ada dua gedung asrama yang masing-masing memiliki 14 kamar, sehingga total lansia yang bisa ditampung sebanyak 56 orang per gedung.
Karena proyek strategis, kata dia, dalam tahap pembangunannya juga diawasi oleh Tim Pengamanan Pembangunan Proyek Strategis (PPS) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Madiun.
Adapun pengawasan pembangunan strategis tersebut merupakan bagian dari peran Intelijen Penegakan Hukum Kejaksaan, khususnya Kejari Kota Madiun, sebagai upaya untuk mendeteksi dini dan peringatan dini tindak korupsi.
Wali Kota Maidi menyebut pembangunan masih akan berlanjut ke depan, salah satunya penambahan dua asrama lagi di sebelah utara masjid Pondok Lansia.
"Yang kurang sempurna akan kami sempurnakan. Pondok Lansia harus bisa memberikan manfaat yang maksimal," katanya.
Setelah diresmikan oleh Wali Kota Maidi, Pondok Lansia Madiun bisa langsung ditempati.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023