Madiun - Pihak PT Kereta Api Daerah Operasional (Daop) VII Madiun memastikan tidak akan menambah jumlah gerbong yang ada untuk melayani transportasi penumpang selama Hari Raya Idul Adha tahun 2011.
"Kami tidak melakukan penambahan gerbong. Sebab, kami menilai, jumlah gerbong yang ada masih cukup untuk melayani calon penumpang yang akan menggunakan jasa kereta pada Hari Raya Idul Adha mendatang," ujar Wakil Kepala Stasiun Madiun, PT KA Daop VII, Sugeng, Kamis.
Menurut dia, jumlah penumpang kereta pada Lebaran Haji kali ini tidak jauh berbeda dengan saat akhir pekan biasanya. Hal ini menyusul Hari Raya Idul Adha yang bertepatan dengan hari Minggu.
"Libur Hari Raya Kurban cuma satu hari, yakni pada hari Minggu. Dengan demikian, diperkirakan jumlah penumpang yang menggunakan jasa kereta api tidak jauh berbeda dengan akhir pekan pada hari biasa," terang Sugeng.
Dalam kondisi normal, jumlah penumpang kereta api dari Stasiun Madiun bisa mencapai sekitar 1.100 orang per harinya. Dari jumlah tersebut bisa naik sebesar 10 persen hingga 15 persen saat akhir pekan.
"Jumlah sebanyak itu, masih cukup jika ditampung di gerbong yang telah ada atau reguler. Apalagi saat ini PT KA masih memberlakukan pembatasan jumlah penumpang untuk semua jenis kereta," kata Sugeng.
Pembatasan jumlah penumpang yang diberlakukan saat ini membuat PT KA sulit memprediksi jumlah kenaikan penumpang, baik penumpang yang naik maupun yang turun di Stasiun Madiun.
"Imbas dari pembatasan jumlah penumpang tersebut, membuat kami sulit memperkirakan prosentase kenaikan penumpang yang ada di wilayah stasiun masing-masing. Jadi kalau dari stasiun sebelumnya sudah penuh, kami di sini tidak bisa menjual tiket lagi," tambahnya.
Sementara, keadaan Stasiun Besar Madiun pada "H-3" Hari Raya Idul Adha masih sepi. Belum terlihat lonjakan penumpang yang melakukan mudik pada hari raya kurban nanti. Perayaan Idul Adha yang jatuh pada hari Minggu, membuat suasana Lebaran Haji tahun ini tidak jauh berbeda dengan hari libur pada akhir pekan biasanya.
Sugeng menambahkan, pembatasan jumlah penumpang tersebut, bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada para penumpang selama menggunakan jasa kereta api. Sehingga tidak ada lagi penumpang kereta api yang berdiri karena tidak mendapatkan tempat duduk, sebab tiketnya tidak lagi dijual.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011