Universitas Surabaya (Ubaya) menggandeng Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya memberikan edukasi terkait pencegahan terorisme, radikalisme serta konflik sosial kepada mahasiswa dari 12 perguruan tinggi yang ada di wilayah Jawa Timur.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Ubaya Dr. apt. Christina Avanti di Surabaya, Kamis, mengatakan adanya seminar ini bertujuan untuk membangun kemampuan mahasiswa agar mampu menempatkan diri secara positif dalam kultur yang beragam dan dinamis.

"Melalui acara ini, mahasiswa diharapkan memiliki wawasan kebangsaan yang baik sebagai warga negara bertanggung jawab," katanya di sela-sela seminar bertema "Pencegahan Radikalisme/Terorisme dan Konflik Sosial Melalui Wawasan Kebangsaan Tahun 2023" itu.

Rektor Ubaya Dr. Benny Lianto dalam materinya menyampaikan bahwa ada empat dosa besar dalam dunia pendidikan yakni intoleransi, perundungan, kekerasan seksual, serta radikalisme.

"Untuk itu yang dibutuhkan adalah literasi data, teknologi, dan manusia. Implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bela Negara perlu berkolaborasi dengan aparat seperti Kodam Brawijaya agar manfaatnya langsung dirasakan mahasiswa," ujarnya.

Sementara itu, Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Farid Makruf mengatakan Indonesia tidak pernah kalah melawan penjajah dari luar negeri, tetapi selalu kalah karena intrik dari dalam.

Maka dari itu ia berpesan generasi muda perlu memaknai ideologi pemersatu bangsa yakni Pancasila.

"Kelompok radikalisme banyak menyasar mahasiswa berjiwa muda, idealis, minimnya pengetahuan tentang agama dan mudah dipengaruhi. Untuk itu anak muda harus hati-hati dengan radikalisme. Semoga Jawa Timur terbebas dari konflik ini," katanya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023