Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa inflasi sebesar 0,40 persen pada November 2023 yang terjadi di wilayah tersebut didorong adanya kenaikan harga cabai yang mencapai 81,94 persen.

Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin dalam jumpa pers secara virtual di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat mengatakan bahwa dengan kenaikan komoditas cabai rawit yang mencapai 81,94 persen tersebut, memberikan andil sebesar 0,17 persen terhadap inflasi Kota Malang.

"Selain cabai rawit, harga cabai merah juga mengalami kenaikan sebesar 60,13 persen dengan andil 0,05 persen terhadap inflasi November 2023," kata Umar.

Umar menjelaskan, inflasi Kota Malang selain disebabkan kenaikan harga cabai tersebut juga didorong adanya kenaikan harga emas perhiasan sebesar 3,75 persen dengan andil 0,03 persen, bawang merah naik 20,18 persen dengan andil 0,03 persen dan telur ayam ras naik 4,64 persen dengan andil 0,02 persen.

Kemudian, lanjutnya, inflasi Kota Malang juga dipengaruhi kenaikan harga tiket angkutan udara sebesar 0,85 persen, gula pasir naik 4,76 persen, pisang naik 3,57 persen, tempe naik 1,84 persen, dengan masing-masing memberi andil 0,01 persen.

Baca juga: BPS sebut TPK hotel berbintang di Kota Malang naik jadi 58,23 persen

"Cabai rawit menjadi komoditas dengan andil tertinggi terhadap inflasi di Jawa Timur. Selain karena turunnya pasokan akibat kemarau, kenaikan harga komoditas pendukung sektor pertanian juga menjadi penyebabnya," katanya.

Ia menambahkan, sementara untuk komoditas penghambat inflasi pada periode November 2023 tersebut antara lain adalah penurunan harga bensin sebesar 1.13 persen, daging ayam turun 2,7 persen, buah naga 8,93 persen termasuk beras yang turun 0,12 persen.

"Untuk beras, harga mulai naik tercatat pada September 2022 hingga Oktober 2023. Pada November 2023, beras mengalami deflasi 0,12 persen," katanya.

Sementara komoditas lain yang juga menghambat tingkat inflasi Kota Malang pada November 2023 tersebut adalah, bawang putih turun 2,21 persen, kentang 1,94 persen, alpukat 3,02 persen dan jagung manis turun 2,05 persen.

"Komoditas yang menghambat inflasi tersebut, memiliki andil mulai dari 0,02 persen hingga 0,06 persen.

Tercatat, inflasi Year on Year (YoY) Kota Malang atau periode November 2022 dibanding November 2023, sebesar 2,94 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 3,24 persen, namun lebih tinggi dibanding tingkat nasional yang sebesar 2,86 persen.

Sementara inflasi kumulatif Kota Malang tercatat sebesar 2,34 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 2,63 persen, namun lebih tinggi dibanding nasional yang tercatat sebesar 2,19 persen.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023