Penjabat (Pj) Bupati Madiun, Jawa Timur, Tontro Pahlawanto meminta warga memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam cabai agar mampu memenuhi kebutuhan sendiri saat terjadi gagal panen dan harga komoditas itu di pasaran tinggi.

Tak hanya cabai, pihaknya juga meminta warga agar memanfaatkan pekarangan untuk menanam komoditas sayur lainnya guna mendukung ketersediaan bahan pangan untuk keluarga.

"Sehingga, jika sewaktu-waktu ada lonjakan harga cabai seperti sekarang ini, minimal kebutuhan cabai untuk keluarga bisa dipenuhi dari kebun sendiri," ujar Tontro di Madiun, Selasa.

Menurut dia, dengan menanam sendiri tanaman cabai di pekarangan rumah, warga tidak akan disulitkan dengan harga komoditas cabai di pasaran saat ini yang masih tinggi.

Hal itu mengingat cabai merupakan bumbu dapur vital yang selalu dibutuhkan masyarakat dalam setiap masakan dan makanan.

Pihaknya membenarkan harga cabai yang masih tinggi di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Madiun. Sesuai pantauan, harga cabai jenis cabai rawit, masih di kisaran Rp95.000 hingga Rp100.000 per kilogram.

Pemkab Madiun melalui OPD terkait terus melakukan pemantauan komoditas tersebut di pasaran agar stoknya tetap terjaga. Terlebih sebentar lagi memasuki masa menjelang hari raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, dimana momentum tersebut membuat harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan.

Sementara, saat ini harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Madiun mengalami kenaikan. Seperti beras, masih tinggi di harga Rp14.000 per kilogram untuk jenis medium, dan gula pasir Rp17.000 per kilogram.

Tontro menyebutkan kenaikan harga gula di Kabupaten Madiun terjadi karena penurunan produksi dari pabrik gula sehingga secara nasional harganya melambung tinggi.

Sedangkan, harga cabai rawit serta beras terjadi karena produksi menurun dampak kemarau panjang akibat fenomena El Nino.

Guna menurunkan harga dan menekan inflasi daerah, Pemkab Madiun menggelar pasar murah dengan secara bergiliran. Pemkab juga memberi subsidi ongkos kirim atau angkut gula pasir dari pabrik ke pasaran serta cabai dari daerah produksi guna menekan harga komoditas tersebut.

Pihaknya berharap, dengan upaya subsidi angkut, operasi pasar, dan pemantauan pasokan, harga jual gula pasir, cabai rawit, beras, dan sejumlah bahan pokok lainnya, dapat turun, terlebih di saat tingginya kebutuhan masyarakat jelang Natal dan tahun baru.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023