Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Kota Surabaya melakukan siap melakukan penanganan kepada seorang pengemis yang viral di media sosial, karena diduga meminta uang sebesar Rp5 ribu dengan cara memaksa kepada seorang pengendara roda empat.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya M Fikser mengatakan sebelum viral, pengemis tersebut sempat ditangkap dan dibawa oleh petugas ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.
"Sempat ditangkap oleh Praja Tambaksari dibawa ke Liponsos terus keluar, sekarang viral lagi," kata Fikser kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Sabtu.
Berdasarkan data dari Satpol PP, diketahui bahwa pengemis itu bernama Anton Budianto (50) yang merupakan warga asal Dukuh Kupang, Surabaya.
Lantaran sudah mengantongi identitas dan alamat pengemis itu, maka Satpol PP setempat akan menemui keluarga yang bersangkutan untuk berkoordinasi terkait langkah penanganan.
"Sekarang kami mau datangi rumahnya lagi, kami datangi keluarganya untuk membicarakan terkait perilaku dia yang seperti ini," ucapnya
Pertemuan dengan keluarga, kata Fikser juga untuk membahas solusi persoalan tersebut, bahkan pihaknya siap memberikan intervensi kepada pria paruh baya itu, melalui program "Satpol PP Saudara Asuh".
"Kalau dia butuh kerja kami akan kasih kerja, kami akan fasilitasi asalkan dia benar-benar mau bekerja," ucapnya.
Sementara, Satpol PP setempat memperketat pengawasan di setiap traffic light agar kejadian tersebut tak terulang kembali, sebab aksi dugaan pemaksaan yang dilakukan Anton bisa berdampak pada nama baik Kota Surabaya.
"Kami jaga terus, agar tidak terjadi citra buruk pada kota ini, dengan solusi ini bisa membuat berubah lebih baik," ucapnya.
Fikser juga mengimbau agar masyarakat bisa tanggap apabila menemukan kejadian serupa dengan melaporkannya ke layanan "Command Center 112", agar petugas bisa secepatnya melakukan tindakan.
"Langsung hubungi 112 biar langsung kami mengetahui lokasinya, kami tangkap supaya tidak mengganggu yang lain," ucapnya.
Diketahui, aksi pengemis itu dibagikan oleh salah satu akun media sosial TikTok bernama @najib.spbu.
Pada video singkat yang terekam, memperlihatkan aksi Anton Budianto meminta uang di salah satu wilayah di Surabaya kepada seorang pengendara kendaraan roda empat.
Awalnya, pemilik video memberikan uang sebesar Rp2 ribu kepada Anton namun pemberian itu ditolak.
Penolakan itu lantaran pengemis tersebut menginginkan diberi uang senilai Rp5 ribu dengan alasan untuk membeli makan.
Meski pemilik video sudah menjelaskan bahwa dia hanya memiliki uang sebesar Rp2 ribu, namun Anton masih bersikeras agar diberi uang Rp5 ribu sesuai keinginannya.
Pemilik video kemudian menceritakan bahwa Anton memang sedang viral lantaran suka memaksa meminta uang Rp5 ribu dengan alasan yang sama, yakni membeli makan.
Kemudian apabila tak diberi, dia akan marah. Pemilik video juga mengimbau masyarakat mewaspadai ulah yang bersangkutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala Satpol PP Kota Surabaya M Fikser mengatakan sebelum viral, pengemis tersebut sempat ditangkap dan dibawa oleh petugas ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.
"Sempat ditangkap oleh Praja Tambaksari dibawa ke Liponsos terus keluar, sekarang viral lagi," kata Fikser kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Sabtu.
Berdasarkan data dari Satpol PP, diketahui bahwa pengemis itu bernama Anton Budianto (50) yang merupakan warga asal Dukuh Kupang, Surabaya.
Lantaran sudah mengantongi identitas dan alamat pengemis itu, maka Satpol PP setempat akan menemui keluarga yang bersangkutan untuk berkoordinasi terkait langkah penanganan.
"Sekarang kami mau datangi rumahnya lagi, kami datangi keluarganya untuk membicarakan terkait perilaku dia yang seperti ini," ucapnya
Pertemuan dengan keluarga, kata Fikser juga untuk membahas solusi persoalan tersebut, bahkan pihaknya siap memberikan intervensi kepada pria paruh baya itu, melalui program "Satpol PP Saudara Asuh".
"Kalau dia butuh kerja kami akan kasih kerja, kami akan fasilitasi asalkan dia benar-benar mau bekerja," ucapnya.
Sementara, Satpol PP setempat memperketat pengawasan di setiap traffic light agar kejadian tersebut tak terulang kembali, sebab aksi dugaan pemaksaan yang dilakukan Anton bisa berdampak pada nama baik Kota Surabaya.
"Kami jaga terus, agar tidak terjadi citra buruk pada kota ini, dengan solusi ini bisa membuat berubah lebih baik," ucapnya.
Fikser juga mengimbau agar masyarakat bisa tanggap apabila menemukan kejadian serupa dengan melaporkannya ke layanan "Command Center 112", agar petugas bisa secepatnya melakukan tindakan.
"Langsung hubungi 112 biar langsung kami mengetahui lokasinya, kami tangkap supaya tidak mengganggu yang lain," ucapnya.
Diketahui, aksi pengemis itu dibagikan oleh salah satu akun media sosial TikTok bernama @najib.spbu.
Pada video singkat yang terekam, memperlihatkan aksi Anton Budianto meminta uang di salah satu wilayah di Surabaya kepada seorang pengendara kendaraan roda empat.
Awalnya, pemilik video memberikan uang sebesar Rp2 ribu kepada Anton namun pemberian itu ditolak.
Penolakan itu lantaran pengemis tersebut menginginkan diberi uang senilai Rp5 ribu dengan alasan untuk membeli makan.
Meski pemilik video sudah menjelaskan bahwa dia hanya memiliki uang sebesar Rp2 ribu, namun Anton masih bersikeras agar diberi uang Rp5 ribu sesuai keinginannya.
Pemilik video kemudian menceritakan bahwa Anton memang sedang viral lantaran suka memaksa meminta uang Rp5 ribu dengan alasan yang sama, yakni membeli makan.
Kemudian apabila tak diberi, dia akan marah. Pemilik video juga mengimbau masyarakat mewaspadai ulah yang bersangkutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023