Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur menggelar deklarasi Pemilu 2024 damai di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jumat malam.
"Kami dari DPD IMM Jatim menyatakan dan berkomitmen untuk menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah IMM Jawa Timur M. Firdaus Suudi.
Kedua menyukseskan Pemilu Tahun 2024 yang bermartabat, berintegritas, jujur adil aman damai dan demokratis. Ketiga tunduk dan patuh pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara republik Indonesia kesatuan.
"Terakhir menolak segala bentuk penyebaran hoaks, ujaran kebencian, politik uang, politisasi agama dan etnis," ujar Firdaus, sapaan akrabnya.
Usai pembacaan deklarasi tersebut Firdaus menandatangani petisi pemilu damai di hadapan ratusan kader dan diikuti oleh ratusan kader yang lain.
Ia menyampaikan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus mampu menjadi penggerak perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dia menilai pemilu menjadi wahana bagi masyarakat untuk memberikan suara demi memilih wakil yang akan mewakili kepentingan publik di berbagai tingkat pemerintahan.
"Deklarasi ini merupakan suatu upaya untuk memastikan pemilu berjalan dengan damai, aman dan penuh keharmonisan," katanya.
Lebih lanjut, dia menyebut hoaks menjelang pemilu menjadi suatu hal yang harus diwaspadai setiap lapisan masyarakat, tak terkecuali mahasiswa dan generasi muda lainnya.
Peredaran hoaks atau informasi tidak benar memiliki dampak besar dan dapat merusak kesatuan dan persatuan bangsa.
Ia juga meminta agar kader-kader IMM bisa menggunakan logika setiap kali menerima informasi dan melakukan cek fakta jika mendapatkan informasi yang dicurigai kebenarannya.
Menurutnya, hoaks dibuat dan disebarkan orang-orang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, sebagai kader IMM tidak boleh dengan mudah mempercayai seluruh informasi yang didapatkan, apalagi menyangkut persatuan bangsa.
"Di tengah tahun politik seperti ini, kita perlu sering-sering ber-tabayyun dan mengedepankan logika, cek faktanya, jangan mudah sebarkan hoaks. Jangan juga mudah percaya, apalagi yang memecah belah bangsa, politik identitas. Itu tidak baik untuk kemajuan bangsa," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami dari DPD IMM Jatim menyatakan dan berkomitmen untuk menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah IMM Jawa Timur M. Firdaus Suudi.
Kedua menyukseskan Pemilu Tahun 2024 yang bermartabat, berintegritas, jujur adil aman damai dan demokratis. Ketiga tunduk dan patuh pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara republik Indonesia kesatuan.
"Terakhir menolak segala bentuk penyebaran hoaks, ujaran kebencian, politik uang, politisasi agama dan etnis," ujar Firdaus, sapaan akrabnya.
Usai pembacaan deklarasi tersebut Firdaus menandatangani petisi pemilu damai di hadapan ratusan kader dan diikuti oleh ratusan kader yang lain.
Ia menyampaikan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus mampu menjadi penggerak perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dia menilai pemilu menjadi wahana bagi masyarakat untuk memberikan suara demi memilih wakil yang akan mewakili kepentingan publik di berbagai tingkat pemerintahan.
"Deklarasi ini merupakan suatu upaya untuk memastikan pemilu berjalan dengan damai, aman dan penuh keharmonisan," katanya.
Lebih lanjut, dia menyebut hoaks menjelang pemilu menjadi suatu hal yang harus diwaspadai setiap lapisan masyarakat, tak terkecuali mahasiswa dan generasi muda lainnya.
Peredaran hoaks atau informasi tidak benar memiliki dampak besar dan dapat merusak kesatuan dan persatuan bangsa.
Ia juga meminta agar kader-kader IMM bisa menggunakan logika setiap kali menerima informasi dan melakukan cek fakta jika mendapatkan informasi yang dicurigai kebenarannya.
Menurutnya, hoaks dibuat dan disebarkan orang-orang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, sebagai kader IMM tidak boleh dengan mudah mempercayai seluruh informasi yang didapatkan, apalagi menyangkut persatuan bangsa.
"Di tengah tahun politik seperti ini, kita perlu sering-sering ber-tabayyun dan mengedepankan logika, cek faktanya, jangan mudah sebarkan hoaks. Jangan juga mudah percaya, apalagi yang memecah belah bangsa, politik identitas. Itu tidak baik untuk kemajuan bangsa," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023