Pemerintah Kabupaten Ponorogo menargetkan pendapatan asli daerah bersumber dari lelang ratusan kendaraan dinas tak terpakai di daerah itu pada akhir November ini mencapai Rp2 miliar.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ponorogo Sumarno, Kamis, usai menginventarisasi aset kendaraan bermotor milik daerah yang dimasukkan daftar lelang di akhir tahun anggaran 2023 ini.

"Kalkulasi dan target kami, pendapatan dari hasil lelang nanti bisa mencapai Rp2 miliar. Kalau bisa lebih," kata Sumarno.

Ia belum bisa merinci jumlah ataupun daftar aset kendaraan bermotor yang akan dilelang tersebut dengan alasan masih proses inventarisasi. Tetapi yang pasti semua kendaraan dinas yang usianya di atas tujuh tahun, katanya.

"Yang dilelang itu, kendaraan yang masa ekonomisnya sudah tidak ada atau alias bobrok," lanjut dia.

Ia berdalih, inventarisasi kendaraan di seluruh OPD memerlukan waktu. Diperkirakan, akhir November mendatang sudah siap untuk masuk lelang.

"Jumlah pastinya berapa masih dihitung, karena memang untuk kendaraan yang masuk lelang itu jumlahnya tidak sedikit," paparnya.

Selain itu, proses untuk masuk lelang tergolong cukup lama. Hal ini karena pihak Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) harus menaksir atau appraisal satu per satu setiap kendaraan.

Sebagai contoh, kendaraan yang banyak dilelang yakni milik Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Ponorogo, dimana banyak sepeda motor yang dulunya digunakan untuk penyuluh di desa desa.

"Salah satu yang banyak itu milik DPPKB, kendaraan roda duanya banyak yang bobrok dan tersimpan di gudang. Ya target kita November sudah rampung semua," katanya.

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023