Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat beberapa kasus perundungan (bulliying) menimpa siswa SMP dan sekolah dasar menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara pendidikan di kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus perundungan yang terjadi akhir-akhir ini, baik yang menimpa siswa SMP maupun SD.

"Hal ini menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara pendidikan, bagaimana mencegah perundungan. Oleh karena itu, kami mengajak semua pendidik dan keluarga untuk tidak berhenti mengajarkan tentang pendidikan akhlak," ujar Ipuk di Banyuwangi, Kamis.

Mengenai perundungan yang kerap terjadi di lembaga pendidikan, pihaknya telah menerima laporan sementara terkait survei cepat terhadap anak-anak Banyuwangi usia 10-18 tahun.

"Ya, sementara hasilnya menunjukkan bahwa bullying yang dialami seorang siswa sebagian besar terjadi di lingkungan sekolah. Dan pelaku perundungan juga sebagian besar adalah kawannya," kata Bupati Ipuk.

Ia juga menyampaikan terkait dengan masalah penanganan anak putus sekolah, di mana target pemerintah tidak ada anak miskin yang tidak bisa sekolah di Banyuwangi.

"Masalah putus sekolah tidak saja menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan, tapi kita semua, jika ada anak yang kesulitan untuk melanjutkan sekolah, langsung koordinasikan dengan pihak terkait dan selesaikan," ujar Ipuk.

Bupati juga meminta para kepala sekolah mengajak warga sekolah baik guru dan siswa yang aktif, seperti aktif di Pramuka dan peka terhadap lingkungan sekitar. Misalnya dengan menolong warga miskin yang sakit karena malnutrisi atau memiliki anak stunting.

"Tengok kanan tengok kiri, libatkan guru dan siswa untuk membantu, bisa lewat dana SAS atau sedekah Jumat yang disisihkan dari uang jajan untuk diberikan kepada siswa yang kurang mampu," kata Ipuk.

Bupati Ipuk juga mendorong Pramuka menjadi garda terdepan mencegah bulliying atau perundungan di lingkungan sekolah.

"Pramuka dengan nilai-nilai Tri Satya dan Dasa Darma harus bisa menjadi garda terdepan anti-bulliying. Keberadaan anak-anak Pramuka harus bisa mewarnai di sekolahnya masing-masing," ucap Ipuk.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023