Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi mengajak warga menjaga suasana kondusif di daerah ini menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum 2024.

"Jadi saya titipkan kepada semuanya bahwa Surabaya tetap terjaga guyub rukun, gotong royong, dan tidak saling bertengkar," kata Wali Kota Eri saat kegiatan Deklarasi Pemilu Damai di Balai Kota Surabaya, Kamis.

Deklarasi yang digelar Bawaslu Kota Surabaya tersebut diikuti para pimpinan atau perwakilan partai politik. Sebanyak 93 anggota Panwaslu Kecamatan se-Kota Surabaya hadir dalam deklarasi tersebut.

Wali Kota Eri menyatakan bahwa pemkot bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) siap mendukung penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan dengan damai, nyaman, dan kondusif.

"Karena saya sudah sampaikan, orang panwaslu, itu orang Surabaya semua. Jadi saya titipkan kepada mereka semuanya bahwa Surabaya tetap terjaga guyub rukun, gotong royong dan tidak saling bertengkar," kata Cak Eri, panggilan akrabnya.

Bahkan, Cak Eri menegaskan Pemkot Surabaya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). SE tersebut berlaku bagi seluruh ASN pemkot agar bersikap netral di tahun politik dan menjelang Pemilu 2024.

"Kami sudah mengeluarkan surat dan aturan untuk semuanya (ASN) agar selalu netra, menyampaikan, dan mengajak seluruhnya untuk melakukan pemilu damai," ucapnya.

Ia mengingatkan bahwa pemilu adalah sebuah kepentingan dunia sesaat. Karenanya, ia mengajak seluruh elemen di Kota Pahlawan untuk tetap menjaga tali silaturahmi dan gotong royong.

"Itu yang selalu saya sampaikan ketika turun, dan saya minta kepada jajaran camat, lurah dan Kepala PD (perangkat daerah) untuk menyampaikan hal yang sama," tuturnya.

Menurutnya, biarlah perbedaan dalam sebuah pandangan politik itu terjadi sebab perbedaan itu adalah sebuah keindahan. Namun, kata dia, Tuhan telah memberikan hati dan qolbu kepada setiap manusia dalam menentukan pilihan terbaiknya.

"Gusti Allah memberikan hati dan kalbu kepada kita untuk menentukan pilihan dari hati, tapi jangan pernah saling memfitnah, jangan pernah saling menjatuhkan, dan jangan pernah saling menyakiti," ucapnya.

Ia menyatakan bahwa hingga saat ini suasana di Kota Surabaya berjalan dengan aman dan kondusif. Hal ini tentu tak lepas dari peran serta dukungan forkopimda dan seluruh elemen masyarakat di Kota Pahlawan.

"Alhamdulillah suasana di Surabaya tetap kondusif seperti hari ini. Kami sadar betul, bahwa guyub rukun Surabaya ini menjadi tonggak kemakmuran. Sehingga kami selalu mengatakan jangan saling fitnah dan jangan saling menjatuhkan," katanya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Surabaya Muhammad Agil Akbar menjelaskan tiga poin penting dalam Deklarasi Pemilu Damai 2024. Pertama, bekerja sama bahu membahu dalam mencegah terjadinya pelanggaran Pemilu dan kedua, menjaga suasana kondusif pelaksanaan Pemilu.

"Sedangkan yang ketiga, kami juga bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan penyelenggaraan pemilu. Karena tentu butuh dukungan, yang namanya pemilu butuh kolaborasi banyak pihak," kata Agil.

Dalam deklarasi tersebut, Agil menekankan tiga isu krusial yang telah dirumuskan bersama beberapa waktu lalu. Yang pertama terkait dengan isu hoaks dan 'hate speech'. Lalu yang kedua, terkait netralitas ASN dan ketiga tentang praktik politisasi SARA serta politik identitas.

"Tujuannya memang menyamakan persepsi, tidak ada perbedaan persepsi tentang Undang-undang. Undang-undang dipakai adalah UU Nomor 7 (Tahun 2017), karena biasanya kalau kampanye ini selalu perdebatan, ini melanggar Perda atau apa. Tapi kami fokus kembali kalau urusan Pemilu ya pelanggaran Undang-undang Pemilu," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023