Surabaya - Dua anggota Komisi A DPRD Jatim, Achmad Jabir dan Rasyaf Manaf mengambil sikap "walk out", karena merasa dilecehkan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat ketika rapat dengar pendapat, Kamis.
"Kami merasa dilecehkan oleh eksekutif dalam hal ini Bapemas Jatim. Sebab Bapemas tidak membawa Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) saat rapat dengar pendapat. Terus apa yang akan dibahas," ujar Achmad Jabir dengan nada tinggi.
Dikatakannya, sudah menjadi kesepakatan bersama agar saat pembahasan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Jawa Timur untuk membawa RKA.
"Tapi Kepala Bapemas Jatim Totok Suwarto malah tidak membawanya dengan alasan tidak ada perintah dari Sekdaprov Jatim," ungkap legislator asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Ditambahkan Jabir, alasan tidak membawa RKA dinilanya sangat tak rasional. Mengingat dari dokumen ini, pihaknya dapat melihat satu persatu program sekaligus anggaran yang akan diajukan dalam RAPBD 2012.
"Dokumen RKA sangat penting untuk mengetahui penggunaan anggaran oleh para SKPD. Sebaliknya, kalau itu tidak ada dari mana dasarnya kita mengkritisi," ucap mantan anggota DPRD Surabaya tersebut.
Anggota Komisi A DPRD Jatim lainnya, Nizar Zahro juga sangat menyesalkan sikap Kepala Bapemas yang tidak membawa RKA. Karena itu, pihaknya meminta agar Ketua Komisi A menghentikan pembahasan sampai RKA dari Bapemas diserahkan ke dewan sebagai pertimbangan untuk dilakukan penelitian.
"Ini bukannya menghambat kinerja Bapemas. Akan tetapi sebagai legislatif, kami perlu tahu anggaran dan program yang mereka ajukan dalam RAPBD 2012 nanti," papar dia.
Selanjutnya, pembahasan antara Bapemas dengan Komisi A dijadwalkan ulang pada Jumat (28/10). Pihaknya berharap Bapemas membawa RKA sebagai bahan pembahasan.
"Sejatinya RKA sudah disiapkan kok. Tapi karena alasannya tidak diperintah Sekdaprov, jadi tidak dibawa. Jumat (28/10), bisa dibahas lagi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011