Pamekasan - Perum Bulog Sub Divre XII Madura menangguhkan distribusi bantuan beras bagi warga miskin (raskin) di wilayah itu dalam dua bulan terakhir ini.
Kepala Perum Bulog Sub Divre XII Madura Ach Readi dalam keterangan persnya di Pamekasan, Rabu menjelaskan, penangguhan distribusi raskin ini karena beras yang tersedia saat ini hanya beras impor.
"Gubernur melarang Bulog mendistribusikan raskin dari luar negeri ini. Makanya, jatah raskin sementara ini kami tangguhkan," kata A Readi, menjelaskan.
Menurut dia, Gubernur beralasan melarang distribusi raskin itu, karena stok beras lokal di Jawa Timur saat ini surplus, sehingga jika pihak Bulog mendistribusikan beras impor itu, beras lokal tidak akan terserap.
"Padahal stok beras lokal tidak ada. Makanya pihak Bulog melakukan impor," kata Ach Readi menjelaskan.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih berupaya melakukan lobi ke Gubernur Jatim tentang hal itu.
Sebab, jika Pemprov tetap melarang distribusi raskin dari beras impor itu dicairkan, sedangkan di satu sisi beras lokal tidak ada, maka beras bantuan untuk mansyarakat miskin itu tetap tidak akan dicairkan.
Kepala Perum Bulog Ach Readi lebih lanjut menjelaskan, sebenarnya tidak ada ketentuan yang jelas tentang larangan beras impor untuk bentuan raskin ini.
Oleh karenanya, sambung Ach Readi, pihak Bulog terpaksa melakukan impor beras, karena fakta di lapangan, beras ketersediaan beras lokal sudah tidak mencukupi.
"Penangguhan distribusi raskin ini tidak hanya di Madura, tapi di semua wilayah di Jawa Timur," kata Ach Readi menjelaskan.
Sejumlah kepala desa di Pamekasan mengaku, resah dengan lambatnya distribusi raskin dari Perum Bulog Madura itu, karena warga penerima raskin melakukan aksi protes.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011