Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur memfasilitasi perwakilan dari seluruh kelompok tani (poktan) setempat untuk belajar tentang inovasi pertanian di Petrokimia Gresik (PG), perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan melalui kegiatan tersebut para petani Kota Madiun diajak belajar mengenai kiat-kiat berinovasi untuk mengembangkan pertanian di Madiun Kota Pendekar.
"Di tengah kondisi pupuk subsidi agak lamban seperti ini, petani harus punya inovasi-inovasi baru. Sehingga kegiatan tanam terus berjalan," ujar Wali Kota Maidi dalam keterangannya diterima di Madiun, Selasa.
Wali Kota Maidi yang ikut mengantar perwakilan kelompok petani ke Gresik mengatakan sinergi antara Pemkot Madiun dan Petrokimia selama ini terjalin apik.
Sebelumnya, petani Kota Madiun mendapat bantuan pupuk dari BUMN tersebut sebanyak 50 ton untuk penanaman 450 hektare lahan pertanian.
Dalam kegiatan belajar di Petrokimia Gresik tersebut para petani diajak belajar memaksimalkan pupuk yang ada agar seefektif mungkin dan didorong untuk menggunakan pupuk organik sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan mengembalikan tingkat kesuburan tanah.
"Jangan sampai petani menggunakan pupuk secara boros. Sebaliknya, petani didorong untuk berinovasi membuat pupuk organik," kata dia
Senior VP Transformasi Bisnis Petrokimia Gresik Eko Suroso mengatakan, pihaknya mengajak petani di Kota Madiun maju bersama. Di antaranya dikenalkan dengan inovasi program "Mari Kita Majukan Usaha Rakyat atau "Makmur".
Makmur merupakan program yang menciptakan ekosistem pertanian komprehensif yang didukung oleh beberapa BUMN, seperti ID Food, Himbara, BUMN asuransi dan lain sebagainya.
Mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga "offtaker".
Program tersebut memberikan jaminan produktivitas dan kesejahteraan bagi petani. Selain itu juga menjadi komitmen untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
"Melalui program Makmur, petani diajak masuk dalam sistem terpadu yang menghubungkan mereka dengan para "offtaker" atau lembaga lain yang menguntungkan. Nanti komoditasnya disesuaikan dengan unggulan di Kota Madiun," kata Eko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan melalui kegiatan tersebut para petani Kota Madiun diajak belajar mengenai kiat-kiat berinovasi untuk mengembangkan pertanian di Madiun Kota Pendekar.
"Di tengah kondisi pupuk subsidi agak lamban seperti ini, petani harus punya inovasi-inovasi baru. Sehingga kegiatan tanam terus berjalan," ujar Wali Kota Maidi dalam keterangannya diterima di Madiun, Selasa.
Wali Kota Maidi yang ikut mengantar perwakilan kelompok petani ke Gresik mengatakan sinergi antara Pemkot Madiun dan Petrokimia selama ini terjalin apik.
Sebelumnya, petani Kota Madiun mendapat bantuan pupuk dari BUMN tersebut sebanyak 50 ton untuk penanaman 450 hektare lahan pertanian.
Dalam kegiatan belajar di Petrokimia Gresik tersebut para petani diajak belajar memaksimalkan pupuk yang ada agar seefektif mungkin dan didorong untuk menggunakan pupuk organik sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan mengembalikan tingkat kesuburan tanah.
"Jangan sampai petani menggunakan pupuk secara boros. Sebaliknya, petani didorong untuk berinovasi membuat pupuk organik," kata dia
Senior VP Transformasi Bisnis Petrokimia Gresik Eko Suroso mengatakan, pihaknya mengajak petani di Kota Madiun maju bersama. Di antaranya dikenalkan dengan inovasi program "Mari Kita Majukan Usaha Rakyat atau "Makmur".
Makmur merupakan program yang menciptakan ekosistem pertanian komprehensif yang didukung oleh beberapa BUMN, seperti ID Food, Himbara, BUMN asuransi dan lain sebagainya.
Mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga "offtaker".
Program tersebut memberikan jaminan produktivitas dan kesejahteraan bagi petani. Selain itu juga menjadi komitmen untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
"Melalui program Makmur, petani diajak masuk dalam sistem terpadu yang menghubungkan mereka dengan para "offtaker" atau lembaga lain yang menguntungkan. Nanti komoditasnya disesuaikan dengan unggulan di Kota Madiun," kata Eko.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023