Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahn DPRD Kota Surabaya menyoroti kegiatan anak muda berupa "The Leader 2045 Youth & Growth Gold Generation" yang diduga salah gunakan untuk kepentingan politik menjelang Pileg dan Pilpres 2024.

Ketua Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Sabtu, mendapatkan informasi bahwa kegiatan yang dihadiri ribuan pemuda di DBL Arena, Selasa (7/11) malam, dibiayai oleh Bagian Pemerintahan dan Kesra Pemkot Surabaya.

"Untuk itu kami akan rapat dengan Bagian Pemerintahan dan Kesra pada Selasa (14/11) untuk mengklarifikasi informasi itu," kata Toni panggilan akrabnya.

Menurutnya, pihaknya mengapresiasi adanya keberpihakan Pemkot Surabaya terhadap anak muda, mengingat anak muda adalah calon pemimpin bangsa, yang perlu diwadahi dan perlu didengarkan apa kemauannya.

"Namun bukan berarti disalahgunakan untuk kepentingan politik. Bahkan di acara itu diberi pengarahan oleh figur yang berafiliasi dengan kepentingan pemenangan bakal Capres tertentu. Kalau itu kegiatan partai kami beri 100 jempol, tapi karena ini menggunakan APBD mestinya kepala dinas terkait harus menerapkan prinsip kehati-hatian. Ini sama dengan menjerumuskan Wali Kota Surabaya dalam gendang politik Pilpres," katanya.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan di DBL Arena tersebut juga ada potensi penggunaan mesin birokrasi pemerintahan, karena lurah-lurah se-Surabaya diminta menghadirkan karang taruna setempat.

"Ini tentu tidak boleh lagi terjadi di masa mendatang. Tugas dan beban lurah sudah cukup berat melayani warga. Itu bagian dari perintah tugas dan perintah agama. Tapi kalau lurah melakukan mobilisasi anak muda untuk mendengarkan pidato caleg (calon anggota legislatif) provinsi dan kota dari partai tertentu kalau terus dibiarkan akan mengurangi kekhidmatan lurah dalam melayani warga," ucapnya.

Ia meyakini Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi adalah pemimpin yang memiliki sifat uswatun khasanah atau pemberi teladan yang baik.

"Makanya saya berkhusnudzon beliau tidak merencanakan ini semua. Sedangkan yang paling bertanggung jawab adalah Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesra," kata Toni yang juga Ketua DPD Partai Golkar Surabaya.

Menurutnya, harus ada teguran, agar ke depan kegiatan-kegiatan pemkot tidak ditunggangi kepentingan politik praktis, mengingat netralitas ASN (aparatur sipil negara) adalah kehormatan ASN itu sendiri. Sayang kalau kehormatan tersebut digadaikan untuk kepentingan kontestasi pemilu

"Ini tentu ironi dengan kegelisahan elit di Jakarta tentang telunjuk Jokowi yang tidak ke mereka dengan menggulirkan narasi bahaya penggunaan fasilitas negara untuk pemenangan Capres yang didukung Jokowi. Namun di sisi lain ada ketidaksamaan kata dan perbuatan di daerah. Kalau memang takut dengan penggunaan birokrasi sebagai mesin pemenangan mestinya itu juga diinstruksikan kepada seluruh Indonesia, biar kata dan perbuatan sama, tidak tergantung selera," ucapnya,

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berorasi membakar semangat arek-arek Surabaya saat di acara The Leader 2045 Youth & Growth Gold Generation di DBL Arena. 

Ia meminta semua pemuda Surabaya harus bangun dan bangkit untuk kebaikan Surabaya ke depannya.

"Siapa yang akan mengubah kota ini, kalau bukan kalian semuanya. Ubah Kota Surabaya ini dengan kekuatan para pemudanya," kata Wali Kota Eri dengan suara lantang menggelegar.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023