Keluarga besar Universitas Jember merayakan hari jadinya yang ke-59 tahun. Dalam momentum bersejarah itu, Rektor Unej Iwan Taruna mengajak seluruh dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan untuk menggelorakan tagar UNEJ FINE ! 

Ajakan itu disampaikan Rektor Unej dalam kesempatan upacara bendera di lapangan upacara kampus Tegalboto dan ajakan tersebut kembali disampaikan olehnya pada saat rapat terbuka senat Universitas Jember dengan acara Dies Reader di gedung Auditorium kampus setempat.

"Ayo gelorakan tagar UNEJ FINE, atau Universitas Jember Fifty Nine sesuai usia lembaga kita tercinta. UNEJ FINE juga berarti Universitas Jember yang baik dan berusaha untuk makin baik," katanya.

Tidak hanya di pentas nasional, namun juga di tataran dunia dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan tema dies natalis, yakni kemajuan berkelanjutan untuk Indonesia pusaka.

Ia mengatakan pemilihan tagar UNEJ FINE bukan tanpa sebab karena jika menilik perjalanan tiga tahun ke belakang, kondisi dunia terdisrupsi dengan pandemi COVID-19 yang mengubah seluruh sendi kehidupan manusia, termasuk dunia pendidikan tinggi. 

Pandemi COVID-19 tersebut baru dinyatakan selesai Juni 2023, Namun selama masa itu Universitas Jember tidak lantas diam, dengan inovasi dan daya adaptasi justru banyak prestasi diraih.

Semisal pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses belajar mengajar, kebijakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village yang memungkinkan mahasiswa tetap KKN, perolehan akreditasi internasional dan lainnya.

Hingga pencapaian prestasi tata kelola lembaga seperti transformasi dari PTN satuan kerja menjadi PTN Badan Layanan Umum, capaian PTN BLU dengan pengelolaan keuangan terbaik dan yang terbaru Unej meraih posisi ke 40 dari 42 PTN dan PTS terbaik se-Indonesia versi Quacquarelli Symonds (QS) Asia University Rangking. 

Sebelumnya Universitas Jember telah menduduki peringkat ke 15 PTN dan PTS terbaik se-Indonesia versi "Times Higher Education World University" Rangking (THE WUR).

"Kata kuncinya adalah inovasi dan daya adaptasi. Dua hal yang sebenarnya sudah diajarkan para perintis, pendiri dan pengembang Unej," katanya.

Misalnya saja dengan gagasan dr. R. Achmad, R. Th. Soengedi dan R. Soerachman yang dengan berani berinovasi mendirikan perguruan tinggi di Jember. Kedua, daya adaptasi yang dicontohkan Bupati saat itu R. Soedjarwo yang mampu menggalang dana membesarkan kampus Unej.

Dalam kesempatan acara Dies Reader, tampil sebagai pembawa orasi ilmiah adalah Bevo Wahono PhD, yang membawakan judul ”Guru STEM Maju Berkelanjutan di Abad 21: Peran Krusial Teacher Profesional Development (TPD) dan Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK)”. 

Rasa syukur telah memasuki usia ke-59 tahun juga ditampilkan keluarga besar Unej dengan kegiatan bernuansa religius yakni Unej Bersholawat bersama Majelis Dzikir dan Sholawat Al Muntasibien yang dipimpin oleh pengasuh pondok pesantren Al Ghozali, KH. Achmad Nasihin bersama Gus HRM Shofyan Zidni Mubarok.

Dalam kesempatan itu juga diserahkan bingkisan bagi 200 petugas kebersihan dan umum di lingkungan kampus setempat.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023