Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, mengembangkan perekonomian daerah melalui penekanan pada tiga hal mulai dari pengembangan produk unggulan, pengelolaan sumber daya alam, dan pengembangan ekonomi kreatif (ekraf).

"Kami melakukan pengembangan ekonomi daerah melalui tiga hal yakni pengembangan produk unggulan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan ekonomi kreatif," kata Kepala Bappeda Litbang Kota Probolinggo Diah Sajekti Widowati Sigit dalam keterangan di Kota Probolinggo, Kamis.

Ia menjelaskan pengembangan produk unggulan daerah dilaksanakan dengan penetapan produk unggulan daerah melalui Peraturan Wali Kota Probolinggo Nomor 39 Tahun 2019 dan Keputusan Wali Kota Nomor 188.45/100/kep/425.102/2022 tentang Produk Unggulan Daerah Kelurahan dan Kecamatan Kota Probolinggo Tahun 2022.

Kedua, melalui pengelolaan sumber daya alam, dilaksanakan dengan melakukan identifikasi potensi sumber daya alam di Kota Probolinggo dan melaksanakan diskusi potensi sumber daya alam per-kelurahan dan kecamatan.

Ketiga, fasilitasi pengembangan ekonomi kreatif, yang salah satunya melalui kegiatan seminar peran pentahelix dalam pengembangan ekonomi kreatif untuk meningkatkan perekonomian Kota Probolinggo.

"Perlu adanya komitmen bersama antar-perangkat daerah dan pemangku kepentingan untuk mendukung pengembangan ekonomi daerah, sehingga OPD terkait bisa melakukan program atau kegiatan yang mendukung pengembangan ekonomi daerah itu," tuturnya.

Sekda Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati mengatakan pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo rata-rata di atas 5,5 persen, kecuali pada tahun 2020 saat pandemi COVID-19.

"Ketika itu, capaian pertumbuhan minus 3,64 dan memasuki masa pemulihan di tahun berikutnya. Sedangkan pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi sebesar 6,12 yang artinya naik dari tahun 2021 yang sebesar 4,06," katanya.

Ia mengatakan Kota Probolinggo berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur dan menempati peringkat ke 8 di antara kabupaten/kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota Probolinggo mulai dari tahun 2005 secara konsisten meningkat dan mengalami penurunan hanya 1 kali yaitu pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.

Pada tahun yang sama pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur bersama dengan 28 kabupaten/kota lainnya.

Prioritas Wali Kota Probolinggo untuk tema pembangunan dan arah kebijakan tahun 2023 yakni mendukung pengembangan ekonomi daerah di antaranya BPJS untuk UMKM/ petani/ nelayan, Semipro, Hadipro, sarana prasana UMKM Alun-alun, Cokro Fair, gelar produk, Festival Jaman Biyen, pawai budaya kelurahan hingga refleksi kepemimpinan wali kota.

"Potensi peningkatan ekonomi dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut terbukti menjadi support PED Kota Probolinggo," ujarnya.

Dengan model pengembangan ekonomi daerah meliputi peningkatan kualitas daya tarik potensi ekonomi, kualitas infrastruktur, peningkatan promosi dan investasi potensi ekonomi, peningkatan kerjasama, peran serta masyarakat dan perlindungan terhadap potensi ekonomi.

"Banyak ide-ide yang berkembang dari semua perangkat daerah, pelibatan binaan atau UMKM yang ada terkait potensi dalam rangka peningkatan kualitas potensi ekonomi," katanya.

Ninik berharap sejumlah perangkat daerah menciptakan inovasi-inovasi yang mendukung pengembangan ekonomi daerah, serta mengembangkan potensi ekonomi berbasis kearifan lokal.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023