Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bersama Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya berkomitmen menyiapkan sumber daya manusia yang berkompeten dan berdaya saing di seluruh sektor industri, khususnya untuk industri hijau atau industri berkelanjutan.
 
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Jumat, mengatakan langkah ini dilakukan karena pengembangan SDM yang mendukung pekerjaan hijau, pada akhirnya membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
 
"Isu saat ini memang mengarah pada industri hijau atau industri berkelanjutan karena akan lebih efisien, sehingga penyiapan tenaga kerja di sektor ini juga harus dipikirkan," kata Adik pada kegiatan Temu Teknis Industri dengan tema "Peluang dan tantangan SDM industri dalam ekosistem industri global" yang digelar oleh BDI Surabaya Kemenperin.
 
Adik kemudian mengungkapkan bahwa sejauh ini pihaknya bersama Kadin Institute telah bekerja keras dalam meningkatkan kualitas SDM di wilayah setempat seperti bekerja sama dengan IHK Trier Jerman, GIZ dan Swiss Contact untuk melatih Pelatih Tempat Kerja.
 
"Ini juga dalam rangka menyiapkan SDM Indonesia Emas di tahun 2045. Kami petakan sektor apa yang potensial. Setelah tahu, kita siapkan SDM-nya. Dan industri hijau atau industri berkelanjutan ini masuk sehingga kita harus menyiapkan SDM dan inovasi teknologinya," ujar Adik.
 
Adik kemudian bercerita jika sejauh ini lulusan yang telah dihasilkan, baik oleh SMK, Politeknik dan Perguruan Tinggi belum sesuai dengan kebutuhan industri.
 
"Kami sudah merekrut mereka dengan biaya, kami latih juga dengan biaya, kalau tidak cocok kami cari lagi. Ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Sehingga kami dengan IHK Trier Jerman dan Swiss Contact melakukan kegiatan pelatihan pelatih tempat kerja sebab sangat jarang industri yang memiliki pelatih tempat kerja, di mana ada orang khusus yang akan melatih adik-adik kita yang magang," katanya.
 
Selain itu, pelatih tempat kerja juga bertugas mengharmonisasikan kurikulum dengan apa yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri.
 
"Sehingga nantinya, lulusan yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan dan akan mampu bekerja langsung di industri," ujarnya.
 
Kepala BDI Surabaya Zya Labiba juga mengungkapkan bahwa arah kebijakan industri ke depan adalah kebijakan untuk environmental sustainability melalui pengembangan green skills dan green jobs skill industri.
 
Oleh karena itu, penyiapan SDM untuk industri berkelanjutan akan menjadi target utama BDI Surabaya.
 
Ada beberapa faktor utama dalam pengembangan ekonomi hijau. Dari sisi ekonomi, industri hijau dapat mendukung penciptaan pertumbuhan PDB rata-rata di angka 6,1 persen hingga 6,54 persen per tahun hingga 2050.
 
"Dari sisi lingkungan, penciptaan green jobs menjadi salah satu upaya mengurangi emisi sebanyak 68 persen pada tahun 2045 dan mencapai Net Zero pada tahun 2060," katanya.
 
Sementara dari sisi sosial, ekonomi hijau juga menghasilkan tambahan 1,8 juta tenaga kerja di sektor green jobs pada tahun 2045.
 
"Green jobs sektor industri adalah pekerjaan yang layak yang berkontribusi untuk melestarikan atau memulihkan lingkungan," ujar Ning Zya, panggilan akrab Zya Labiba.
  

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023