Pemerintah Kota Kediri meningkatkan pemahaman dan kompetensi pendidik terkait pendidikan inklusi dan anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi wilayah setempat sehingga lebih memahami tips mendampingi anak didiknya.
"Untuk mendukung terwujudnya sekolah inklusi, perlu perhatian dan kerjasama banyak pihak salah satunya guru pendamping. Untuk itu, kami menggelar bimbingan teknis sebagai upaya meningkatkan kapasitas guru dalam memberikan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan di Kediri, Kamis.
Pihaknya menjelaskan dalam kegiatan ini diikuti sebanyak 150 guru jenjang sekolah dasar, menerima materi dari dosen psikologi yang didatangkan dari kampus di kota ini.
"Kami berikan materi kepada para guru pendamping sekolah inklusi yang bertugas untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Untuk materi yang diberikan meliputi bagaimana cara memperlakukan siswa inklusi, materi apa saja yang diberikan, penilaian terhadap anak inklusi, kemudian bagaimana menyelesaikan jika terjadi permasalahan terhadap anak inklusi," kata Anang.
Lebih lanjut Anang mengatakan bahwa belum semua sekolah di Kota Kediri menyelenggarakan pendidikan inklusi. Namun, penyelenggaraan sekolah inklusi sudah ada di semua jenjang pendidikan mulai TK hingga SMP.
Untuk jenjang SMP yakni di SMP 1, SMP 5, SMP 8, dan SMP 9, SMP 3 dan SMP 4, yang ditunjuk menjadi sekolah inklusi.
"Memang belum semua sekolah menyelenggarakan pendidikan inklusi. Tapi kami sudah memiliki tiga TK, 11 SD dan enam SMP yang menerapkan sekolah inklusi," kata dia.
Anang menambahkan sebagai syarat menerapkan sekolah inklusi harus menyediakan guru pendamping khusus (GPK) minimal satu orang setiap sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Untuk mendukung terwujudnya sekolah inklusi, perlu perhatian dan kerjasama banyak pihak salah satunya guru pendamping. Untuk itu, kami menggelar bimbingan teknis sebagai upaya meningkatkan kapasitas guru dalam memberikan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan di Kediri, Kamis.
Pihaknya menjelaskan dalam kegiatan ini diikuti sebanyak 150 guru jenjang sekolah dasar, menerima materi dari dosen psikologi yang didatangkan dari kampus di kota ini.
"Kami berikan materi kepada para guru pendamping sekolah inklusi yang bertugas untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Untuk materi yang diberikan meliputi bagaimana cara memperlakukan siswa inklusi, materi apa saja yang diberikan, penilaian terhadap anak inklusi, kemudian bagaimana menyelesaikan jika terjadi permasalahan terhadap anak inklusi," kata Anang.
Lebih lanjut Anang mengatakan bahwa belum semua sekolah di Kota Kediri menyelenggarakan pendidikan inklusi. Namun, penyelenggaraan sekolah inklusi sudah ada di semua jenjang pendidikan mulai TK hingga SMP.
Untuk jenjang SMP yakni di SMP 1, SMP 5, SMP 8, dan SMP 9, SMP 3 dan SMP 4, yang ditunjuk menjadi sekolah inklusi.
"Memang belum semua sekolah menyelenggarakan pendidikan inklusi. Tapi kami sudah memiliki tiga TK, 11 SD dan enam SMP yang menerapkan sekolah inklusi," kata dia.
Anang menambahkan sebagai syarat menerapkan sekolah inklusi harus menyediakan guru pendamping khusus (GPK) minimal satu orang setiap sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023