Badan Narkotika Nasional (BNN) meresmikan laboratorium narkotika di akses Jembatan Suramadu Jalan Raya R.H. Mohammad Noer, Desa Baengas, Bangkalan, Kamis.

"Laboratorium di Bangkalan ini menjadi yang keempat, tujuannya untuk menunjang kinerja BNN dalam meningkatkan scientific crime investigation dan mengungkapkan peredaran narkoba baru," kata Kepala BNN Komjen Pol. Petrus R Golose.

Menurutnya, laboratorium narkotika yang dibangun itu didukung dengan sumberdaya manusia yang terlatih. Memiliki keahlian khusus yang diperoleh dari pelatihan di dalam maupun di luar negeri.

"Ini khusus didukung para expert yang terlatih, para pegawai BNN ini sudah mengikuti pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri," kata Petrus.

Laboratorium semacam ini, lanjut Petrus, memiliki fungsi dan peran penting dalam mencegah peredaran narkoba, utamanya mengawasi keberadaan new psychoactive substances (NPS) yang beredar di seluruh dunia dan Indonesia.

"Nantinya, temuan-temuan NPS yang berada di wilayah Jatim bisa segera dilakukan uji lab disini, melalui metode scientific crime investigation tanpa memerlukan waktu yang lama," katanya, menjelaskan.

Menurut data BNN, sudah ada 1.127 NPS yang beredar di seluruh dunia dan 170 di antaranya telah bereda di Indonesia. NPS merupakan zat yang disalahgunakan, untuk dibuat narkoba baru menyerupai narkoba yang pernah ada.

Laboratorium narkotika yang sudah dibangun BNN antara lain di Bogor, Samarinda, Deliserdang, dan Makasar dan Bangkalan.

"Kami membangun di Madura karena tingginya penggunaan narkotika jenis metam vitamin di Jawa Timur, khususnya Madura," katanya, menjelaskan.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan berharap, keberadaan laboratorium narkoba itu akan menjadi motivasi bagi semua pihak untuk proaktif dalam memberantas peredaran narkoba.

 

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023