Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sinergi dengan TNI, Kodim 0809 Kediri, mewujudkan gerakan ketahanan pangan dengan kegiatan menanam jagung di lahan persawahan Desa Brenggolo, Kecamatan Plosoklaten.
Wakil Bupati Kediri Mariya Ulfa menjelaskan, untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, pemerintah kabupaten memang selalu sinergi baik itu dengan aparat TNI, Polri dan masyarakat.
"Kami memilih jagung, karena jagung termasuk komoditas unggulan selain beras dan cabai," katanya di Kediri, Kamis.
Pihaknya menambahkan, jagung banyak diminati oleh petani di Kabupaten Kediri, karena banyak dicari dan harga jagung sangat stabil. Sebanyak 80 persen masyarakat di kabupaten ini bekerja pada sektor pertanian. Dengan harga jagung yang stabil, petani juga berharap kesejahteraannya dapat meningkat.
Pemkab, tambah dia, juga intensif memberikan pendampingan termasuk budi daya hingga proses pemupukan.
Baca juga: Kemen-PUPR beri penghargaan Pemkab Kediri optimalisasi TPS3R
"Kami konsentrasi membantu petani termasuk mencegah kelangkaan pupuk untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat Kediri," kata dia.
Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri juga memprediksi produksi jagung pada Oktober 2023 ini melimpah sekitar diprediksi mencapai 56.700 ton. Luasan tanam jagung di kabupaten ini pada Agustus 2023 sekitar 9.000 hektare dengan rata-rata produktivitas 6,3 ton per hektare.
Sementara itu, untuk puncak tanam jagung pada tahun ini berada pada bulan Juli, Agustus, dan September. Harga jagung pun saat ini masih stabil, di angka sekitar Rp6.000 per kilogram.
Terkait dengan budi daya padi dan harganya yang naik di pasaran, Wabup menambahkan pemkab juga telah membentuk tim satgas di lapangan sehingga ketahanan ketahanan pangan juga terjaga. Pemkab juga siap menggelar operasi pasar saat dibutuhkan.
"Menyikapi meningkatnya harga beras di pasaran, Pemerintah Kabupaten Kediri telah membentuk tim satgas yang telah terjun ke lapangan untuk melaksanakan operasi pasar dan hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Komandan Kodim 0809/Kediri Letkol Aris Setiawan mengatakan pihaknya memang kolaborasi dengan pemkab untuk ikut serta menjaga ketahanan pangan.
Kegiatan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan Tahun 2023 ini, kata dia, juga bagian dari salah satu rangkaian HUT Ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ia menjelaskan, dalam rangkaian kegiatan HUT Ke-78 TNI ini, Panglima TNI telah mencanangkan kegiatan ketahanan pangan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh daerah-daerah di Indonesia dengan tujuannya mewujudkan ketahanan pangan. Kegiatan tersebut mengusung tema "TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi Ketahanan Pangan Untuk Indonesia Maju", melibatkan kelompok tani desa sekitar, sebagai wujud sinergi antara pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat.
"Hari ini kami menanam benih jagung, karena di Kabupaten Kediri jagung merupakan salah satu komoditas unggulan," kata dia.
Terkait adanya isu kelangkaan pupuk, Dandim 0809/Kediri mengatakan tentunya TNI akan koordinasi dengan instansi terkait dengan para pengusaha pupuk agar kelangkaan kelangkaan pupuk di wilayah Kediri tidak terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wakil Bupati Kediri Mariya Ulfa menjelaskan, untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, pemerintah kabupaten memang selalu sinergi baik itu dengan aparat TNI, Polri dan masyarakat.
"Kami memilih jagung, karena jagung termasuk komoditas unggulan selain beras dan cabai," katanya di Kediri, Kamis.
Pihaknya menambahkan, jagung banyak diminati oleh petani di Kabupaten Kediri, karena banyak dicari dan harga jagung sangat stabil. Sebanyak 80 persen masyarakat di kabupaten ini bekerja pada sektor pertanian. Dengan harga jagung yang stabil, petani juga berharap kesejahteraannya dapat meningkat.
Pemkab, tambah dia, juga intensif memberikan pendampingan termasuk budi daya hingga proses pemupukan.
Baca juga: Kemen-PUPR beri penghargaan Pemkab Kediri optimalisasi TPS3R
"Kami konsentrasi membantu petani termasuk mencegah kelangkaan pupuk untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat Kediri," kata dia.
Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri juga memprediksi produksi jagung pada Oktober 2023 ini melimpah sekitar diprediksi mencapai 56.700 ton. Luasan tanam jagung di kabupaten ini pada Agustus 2023 sekitar 9.000 hektare dengan rata-rata produktivitas 6,3 ton per hektare.
Sementara itu, untuk puncak tanam jagung pada tahun ini berada pada bulan Juli, Agustus, dan September. Harga jagung pun saat ini masih stabil, di angka sekitar Rp6.000 per kilogram.
Terkait dengan budi daya padi dan harganya yang naik di pasaran, Wabup menambahkan pemkab juga telah membentuk tim satgas di lapangan sehingga ketahanan ketahanan pangan juga terjaga. Pemkab juga siap menggelar operasi pasar saat dibutuhkan.
"Menyikapi meningkatnya harga beras di pasaran, Pemerintah Kabupaten Kediri telah membentuk tim satgas yang telah terjun ke lapangan untuk melaksanakan operasi pasar dan hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Komandan Kodim 0809/Kediri Letkol Aris Setiawan mengatakan pihaknya memang kolaborasi dengan pemkab untuk ikut serta menjaga ketahanan pangan.
Kegiatan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan Tahun 2023 ini, kata dia, juga bagian dari salah satu rangkaian HUT Ke-78 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ia menjelaskan, dalam rangkaian kegiatan HUT Ke-78 TNI ini, Panglima TNI telah mencanangkan kegiatan ketahanan pangan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh daerah-daerah di Indonesia dengan tujuannya mewujudkan ketahanan pangan. Kegiatan tersebut mengusung tema "TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi Ketahanan Pangan Untuk Indonesia Maju", melibatkan kelompok tani desa sekitar, sebagai wujud sinergi antara pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat.
"Hari ini kami menanam benih jagung, karena di Kabupaten Kediri jagung merupakan salah satu komoditas unggulan," kata dia.
Terkait adanya isu kelangkaan pupuk, Dandim 0809/Kediri mengatakan tentunya TNI akan koordinasi dengan instansi terkait dengan para pengusaha pupuk agar kelangkaan kelangkaan pupuk di wilayah Kediri tidak terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023