Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Surabaya (MAPAUS-SAR Ubaya) meluncurkan dua buku yang membahas sejarah MAPAUS-SAR dan program kerja The Seven Summits of Indonesia.
Dua buku yang diluncurkan berjudul "A Daring Adventure or Nothing: Mengulik Sejarah MAPAUS-SAR” dan “Journey to Moluccas Summit".
Pembina MAPAUS-SAR Ubaya, Junanik Idayani, S.E., M.M., dalam keterangannya, Selasa mengatakan melalui dua buku ini, UKM ingin menunjukkan bahwa MAPAUS-SAR bukan hanya wadah bagi para petualang alam, tetapi juga tempat pembentukan karakter dan kepribadian yang peduli, bijaksana, serta mencintai lingkungan.
"Tak bisa dipungkiri, jejak-jejak heroik para mahasiswa yang berkomitmen dalam menjaga dan melindungi keindahan alam merupakan bukti dari dedikasi tak tergoyahkan," ujarnya.
"Catatan ini bukanlah sekadar catatan sejarah biasa, melainkan juga cerminan dari betapa inspiratifnya MAPAUS-SAR bagi banyak mahasiswa dalam perjalanan akademik dan kesehariannya," tambahnya.
Buku "A Daring Adventure or Nothing: Mengulik Sejarah MAPAUS-SAR" menceritakan sejarah latar belakang pendirian MAPAUS, bagaimana sistem pendidikan dan latihan (diklat), cerita pendakian, serta kegiatan lainnya.
Junanik menyebut, menuliskan sejarah dalam bentuk buku menjadi upaya untuk memberikan hikmah, motivasi, dan dorongan bagi anggota ataupun generasi muda di bidang pecinta alam di masa depan.
Sedangkan, buku "Journey to Moluccas Summit" membahas program kerja "The Seven Summits of Indonesia" atau "Tujuh Puncak Kemenangan" yang telah dilakukan MAPAUS-SAR Ubaya sejak tahun 2018. Ekspedisi ini mengangkat tema pengembangan masyarakat ke dalam konsep pendakian "Sambang Dulur Nusantara".
"Inilah karya yang kami usung sebagai perwujudan semangat ‘Salam Lestari’. Sebuah salam yang tidak hanya diucapkan tetapi dapat diwujudkan untuk tujuan yang lebih besar. Lestari alamku, lestari bangsaku!," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Dua buku yang diluncurkan berjudul "A Daring Adventure or Nothing: Mengulik Sejarah MAPAUS-SAR” dan “Journey to Moluccas Summit".
Pembina MAPAUS-SAR Ubaya, Junanik Idayani, S.E., M.M., dalam keterangannya, Selasa mengatakan melalui dua buku ini, UKM ingin menunjukkan bahwa MAPAUS-SAR bukan hanya wadah bagi para petualang alam, tetapi juga tempat pembentukan karakter dan kepribadian yang peduli, bijaksana, serta mencintai lingkungan.
"Tak bisa dipungkiri, jejak-jejak heroik para mahasiswa yang berkomitmen dalam menjaga dan melindungi keindahan alam merupakan bukti dari dedikasi tak tergoyahkan," ujarnya.
"Catatan ini bukanlah sekadar catatan sejarah biasa, melainkan juga cerminan dari betapa inspiratifnya MAPAUS-SAR bagi banyak mahasiswa dalam perjalanan akademik dan kesehariannya," tambahnya.
Buku "A Daring Adventure or Nothing: Mengulik Sejarah MAPAUS-SAR" menceritakan sejarah latar belakang pendirian MAPAUS, bagaimana sistem pendidikan dan latihan (diklat), cerita pendakian, serta kegiatan lainnya.
Junanik menyebut, menuliskan sejarah dalam bentuk buku menjadi upaya untuk memberikan hikmah, motivasi, dan dorongan bagi anggota ataupun generasi muda di bidang pecinta alam di masa depan.
Sedangkan, buku "Journey to Moluccas Summit" membahas program kerja "The Seven Summits of Indonesia" atau "Tujuh Puncak Kemenangan" yang telah dilakukan MAPAUS-SAR Ubaya sejak tahun 2018. Ekspedisi ini mengangkat tema pengembangan masyarakat ke dalam konsep pendakian "Sambang Dulur Nusantara".
"Inilah karya yang kami usung sebagai perwujudan semangat ‘Salam Lestari’. Sebuah salam yang tidak hanya diucapkan tetapi dapat diwujudkan untuk tujuan yang lebih besar. Lestari alamku, lestari bangsaku!," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023