Banyuwangi - Sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Cipayung Banyuwangi berunjuk rasa di gedung DPRD Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, dengan tuntutan mendesak bupati setempat Abdullah Azwar Anas mundur dari jabatannya. Koordinator aksi Erik Trisdiantana mengatakan, aksi tersebut merupakan evaluasi satu tahun pemerintahan Bupati dan Wabup Banyuwangi Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko yang dinilai gagal meningkatkan kesejahteraan masyarakat kabupaten setempat. "Bupati Anas gagal menurunkan harga bahan pokok seperti yang dijanjikan pada saat kampanyenya dulu, dan hingga kini masih banyak akses jalan yang belum dibenahi menjadi catatan tersendiri bagi mahasiswa," tuturnya. Secara bergantian, para aktivis mahasiswa dari berbagai organisasi ekstra kampus yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan orasi di halaman gedung DPRD Banyuwangi. "Harga beras semakin mahal, dan sejumlah ruas jalan masih banyak yang rusak. Ini sebagai bukti kegagalan pemerintahan Anas-Yusuf," ucapnya, tegas. Sejumlah aktivis mahasiswa tersebut membakar keranda dan foto Bupati Anas di halaman gedung DPRD sebagai simbol berduka cita atas kegagalan pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi periode 2010-2015 tersebut. Mahasiswa mengakhiri aksinya dengan berjalan mundur dari gedung DPRD Banyuwangi menuju kampus mereka dan membubarkan diri dengan tertib. Dikonfirmasi terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa waktu satu tahun tidak bisa menjadi ukuran untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan karena program masih berjalan. "Kalau sudah lima tahun maka evaluasi kinerja sudah terlihat dan saya akan membuat pertanggungjawaban atas seluruh program kerja di Pemkab Banyuwangi," tutur mantan anggota DPR RI itu. Ia berharap mahasiswa tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan untuk menilai program kerja Pemkab Banyuwangi selama satu tahun ini karena pembangunan masih berjalan.

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011