Bojonegoro - Calon haji Hartatik Suliana (55), warga Desa Kepohbaru dan Suratman bin kasbi (55), warga Desa Sumberagung, keduanya di Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro batal berangkat karena meninggal dunia dan sakit.
"Suratman tidak bisa berangkat karena sakitnya cukup parah, keluarganya sudah melaporkan secara lisan," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Bojonegoro, Wakhid Priyono, Rabu.
Ia menjelaskan, bagi calon haji yang gagal berangkat karena meninggal dunia, untuk biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) dikembalikan, tanpa ada potongan."Uangnya dikembalikan sebesar ketika mendaftar," ucapnya.
Namun, katanya, bagi calon haji yang batal berangkat karena sakit, masih tetap bisa masuk daftar tunggu atau calon haji tersebut, meminta kembali uang BPIH.
"Kita belum tahu Suratman meminta BPIH kembali atau masih tetap masuk daftar tunggu," katanya, menjelaskan.
Menurut dia, dalam proses pengembalian BPIH bagi calon haji yang meninggal dunia atau sakit, prosesnya tetap mengajukan permohonan dengan dilengkapi berbagai persyaratan lainnya.
Kemenag Bojonegoro, lanjutnya, juga baru menerima laporan ada seorang calon haji asal Desa Ngumpakndalem, Kecamatan Dander yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Akibat kecelakaan itu, calon haji tersebut mengalami patah kaki, sehingga diperkirakan yang bersangkutan juga batal berangkat.
"Hanya namanya kami belum tahu, masih kami lacak," ucapnya, menambahkan.
Dengan berkurangnya cua calon haji yang batal berangkat tersebut, jumlah calon haji di Bojonegoro menjadi 1.220 orang yang dijadwalkan berangkat pada 21 dan 22 Oktober ini. Sejauh ini, lanjutnya, belum ada laporan lain menyangkut kemungkinan ada calon haji yang batal berangkat.
"Kami terus melakukan pemantauan, sebab ketika berangkat ada calon haji yang belum datang tanpa alasan yang jelas, tetap harus dicari," ujarnya.
Menjawab pertanyaan, Wakhid menyatakan, jumlah pendaftar calon haji baru di Bojonegoro hingga sekarang ini masih tetap tinggi, bersamaan dengan keberhasilan panen tembakau yang berlangsung sejak September lalu.
Bagi pendaftar calon haji baru, karena kuota di Jatim 2020 sudah habis, berarti bagi pendaftar baru, keberangkatannya pada 2021.
"Sudah sebulan ini, jumlah pendaftar calon haji baru, rata-rata berkisar 30-50 orang per harinya," katanya, mengungkapkan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011