Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengajak kaum muda untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan, spirit cinta tanah air dan merawat keberagaman sekaligus memperkuat kebersatuan antaranak bangsa yang merupakan spirit Sumpah Pemuda.
"Semangat kebangsaan harus terus direvitalisasi melalui pertemuan antarkelompok," kata Adi Sutarwijono dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
Untuk itu, lanjut dia, perlu kiranya dikembangkan tradisi dialog, dengan saling mendengarkan dan memahami di kalangan anak muda. Serta, ada upaya-upaya serius untuk mencari titik temu pikiran dan diwujudkan dalam tindakan bersama.
Hal itu selalu ditekankan Adi setiap bertemu dengan anak muda. Salah satunya disampaikan Adi saat bertemu dengan pelajar SMK Katolik Mater Amabilis Surabaya
belum lama ini.
Baca juga: Ketua DPRD: RAPBD Surabaya 2024 disahkan saat Hari Pahlawan
Menurutnya, Sumpah Pemuda dicetuskan para kaum muda di Jakarta pada 28 Oktober 1928 atau di tengah penjajahan Belanda. Berasal dari banyak organisasi kedaerahan, para kaum muda mencetuskan persatuan Indonesia.
Sumpah Pemuda, kata Adi, berisi tiga item yakni pertama, kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Kedua, kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Ketiga, kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Adi mengingatkan, Indonesia terbentang luas dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Begitu banyak kemajemukan masyarakat dan kebudayaan, serta keanekaragaman hayati. Indonesia bagaikan untaian ratna mutu manikam yang indah.
"Di Surabaya, semangat ke-Indonesia-an terus berdenyut dan bergelora. Berbagai macam warga masyarakat singgah dan bertempat tinggal di kota ini. Hidup berdampingan, bekerja sama, dan gotong royong. Semua terlibat memajukan dan membangun lingkungan kota ini. Surabaya adalah rumah bersama bagi semuanya," kata Adi.
Hal itu juga disampaikan Adi saat bertemu dengan kalangan mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam wadah Cipayung Plus yang meliputi organ mahasiswa HMI, PMII, GMKI, PMKRI, GMNI dan IMM, KAMMI dan KMHDI dari mahasiswa Hindu.
Begitu juga saat bertemu dengan penggerak Karang Taruna di berbagai kampung, pelaku-pelaku UMKM serta usaha kreatif lainnya.
"Kami, para mahasiswa, sangat antusias terlibat dalam berbagai program kaum muda dan masyarakat di Surabaya," kata Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surabaya Azzam Purwoaji.
"Pertemuan dan dialog antarorganisasi mahasiswa, menjadi jembatan untuk merawat semangat ke-Indonesia-an," kata Ketua PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya Muhammad Husaini.
Hal sama juga dikatakan Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Surabaya Ramadhani JS. Ia mengatakan harmonisasi antarorganisasi kepemudaan terus diperkuat untuk mengembalikan barometer gerakan kepemudaan di Kota Pahlawan.
"Histori Surabaya adalah tempat lahirnya ide-ide gerakan kemahasiswaan dan kepemudaan. Kami ambil saripati untuk memperkuat komitmen bersama membangun Surabaya hebat," kata Ramadhani.
Menurutnya, tahun depan, Indonesia dan Surabaya memasuki pesta demokrasi. Pemilu 14 Februari 2024, yaitu memilih para legislatif, memilih calon presiden-calon wakil presiden. Disusul pemilihan kepala daerah (gubernur, bupati dan wali kota) beberapa bulan berikutnya.
Tentunya, lanjut dia, suara kaum muda diprediksi mencapai 56-60 persen dari suara pemilih. Masa depan Indonesia ditentukan suara kaum muda.
"Penting bagi kaum muda untuk meneliti rekam jejak para kandidat untuk memastikan komitmen nilai-nilai kebangsaan. Agar kelak Indonesia di semua tingkatan, dipimpin figur-figur yang tepat," ujar Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Surabaya Prima Dwi Dzaldi.
Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik (PMKRI) Cabang Surabaya Olimpius Kurniawan mengatakan, kaum muda harus menggunakan hak pilihnya dengan baik dan benar. Kontestasi Pemilu adalah menjaga masa depan Indonesia.
"Pemilu sehat, melahirkan pemimpin hebat!," kata Poppi.
Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Surabaya Abdullah Sholahuddin Basyir berharap anak-anak muda di Surabaya bisa saling gotong royong dalam agenda-agenda kepemudaan atau kemasyarakatan.
"Sehingga energi positif pemuda tersalurkan untuk bangsa dan negara," kata Basyir.
Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Surabaya Blaise Clements Pattiselano menegaskan, spirit kebangsaan harus terus dirawat dan ditumbuhkan di masyarakat. Terutama, di kalangan kaum muda yang menjadi generasi penerus, pewaris masa depan Indonesia.
"Obor pergerakan kebangsaan kaum muda terus dinyalakan, menggerakkan setiap sumber daya dan kekuatan, membangun masa depan Indonesia yang lebih baik," kata Blaise Clements.
Ketua Pengurus Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Kota Surabaya Vicca Desti Indriani berharap kaum muda semakin mendapatkan ruang dan tempat di ruang-ruang publik.
"Karena itu, pertemuan dengan para stakeholder, pemangku kewenangan dan kepentingan, dapat merajut berbagai gagasan kreatif anak-anak muda. Sehingga anak-anak muda semakin eksis di ruang-ruang publik," kata Vicca.
Mendapati hal itu, Adi menilai Sumpah Pemuda adalah momentum tepat untuk meneguhkan semangat ke-Indonesia-an, yang dibangun semua pihak dengan semangat gotong royong, dilandasi cita-cita besar untuk Indonesia Raya. Seperti dikatakan Bung Karno, Indonesia dibangun untuk semua.
"Komitmen nilai-nilai kebangsaan itu harus tercermin dalam gerak pemerintahan dan masyarakat di semua bidang kehidupan," kata Adi yang juga Ketua PDIP Surabaya ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Semangat kebangsaan harus terus direvitalisasi melalui pertemuan antarkelompok," kata Adi Sutarwijono dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
Untuk itu, lanjut dia, perlu kiranya dikembangkan tradisi dialog, dengan saling mendengarkan dan memahami di kalangan anak muda. Serta, ada upaya-upaya serius untuk mencari titik temu pikiran dan diwujudkan dalam tindakan bersama.
Hal itu selalu ditekankan Adi setiap bertemu dengan anak muda. Salah satunya disampaikan Adi saat bertemu dengan pelajar SMK Katolik Mater Amabilis Surabaya
belum lama ini.
Baca juga: Ketua DPRD: RAPBD Surabaya 2024 disahkan saat Hari Pahlawan
Menurutnya, Sumpah Pemuda dicetuskan para kaum muda di Jakarta pada 28 Oktober 1928 atau di tengah penjajahan Belanda. Berasal dari banyak organisasi kedaerahan, para kaum muda mencetuskan persatuan Indonesia.
Sumpah Pemuda, kata Adi, berisi tiga item yakni pertama, kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Kedua, kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Ketiga, kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Adi mengingatkan, Indonesia terbentang luas dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Begitu banyak kemajemukan masyarakat dan kebudayaan, serta keanekaragaman hayati. Indonesia bagaikan untaian ratna mutu manikam yang indah.
"Di Surabaya, semangat ke-Indonesia-an terus berdenyut dan bergelora. Berbagai macam warga masyarakat singgah dan bertempat tinggal di kota ini. Hidup berdampingan, bekerja sama, dan gotong royong. Semua terlibat memajukan dan membangun lingkungan kota ini. Surabaya adalah rumah bersama bagi semuanya," kata Adi.
Hal itu juga disampaikan Adi saat bertemu dengan kalangan mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam wadah Cipayung Plus yang meliputi organ mahasiswa HMI, PMII, GMKI, PMKRI, GMNI dan IMM, KAMMI dan KMHDI dari mahasiswa Hindu.
Begitu juga saat bertemu dengan penggerak Karang Taruna di berbagai kampung, pelaku-pelaku UMKM serta usaha kreatif lainnya.
"Kami, para mahasiswa, sangat antusias terlibat dalam berbagai program kaum muda dan masyarakat di Surabaya," kata Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surabaya Azzam Purwoaji.
"Pertemuan dan dialog antarorganisasi mahasiswa, menjadi jembatan untuk merawat semangat ke-Indonesia-an," kata Ketua PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya Muhammad Husaini.
Hal sama juga dikatakan Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Surabaya Ramadhani JS. Ia mengatakan harmonisasi antarorganisasi kepemudaan terus diperkuat untuk mengembalikan barometer gerakan kepemudaan di Kota Pahlawan.
"Histori Surabaya adalah tempat lahirnya ide-ide gerakan kemahasiswaan dan kepemudaan. Kami ambil saripati untuk memperkuat komitmen bersama membangun Surabaya hebat," kata Ramadhani.
Menurutnya, tahun depan, Indonesia dan Surabaya memasuki pesta demokrasi. Pemilu 14 Februari 2024, yaitu memilih para legislatif, memilih calon presiden-calon wakil presiden. Disusul pemilihan kepala daerah (gubernur, bupati dan wali kota) beberapa bulan berikutnya.
Tentunya, lanjut dia, suara kaum muda diprediksi mencapai 56-60 persen dari suara pemilih. Masa depan Indonesia ditentukan suara kaum muda.
"Penting bagi kaum muda untuk meneliti rekam jejak para kandidat untuk memastikan komitmen nilai-nilai kebangsaan. Agar kelak Indonesia di semua tingkatan, dipimpin figur-figur yang tepat," ujar Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Surabaya Prima Dwi Dzaldi.
Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik (PMKRI) Cabang Surabaya Olimpius Kurniawan mengatakan, kaum muda harus menggunakan hak pilihnya dengan baik dan benar. Kontestasi Pemilu adalah menjaga masa depan Indonesia.
"Pemilu sehat, melahirkan pemimpin hebat!," kata Poppi.
Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Surabaya Abdullah Sholahuddin Basyir berharap anak-anak muda di Surabaya bisa saling gotong royong dalam agenda-agenda kepemudaan atau kemasyarakatan.
"Sehingga energi positif pemuda tersalurkan untuk bangsa dan negara," kata Basyir.
Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Surabaya Blaise Clements Pattiselano menegaskan, spirit kebangsaan harus terus dirawat dan ditumbuhkan di masyarakat. Terutama, di kalangan kaum muda yang menjadi generasi penerus, pewaris masa depan Indonesia.
"Obor pergerakan kebangsaan kaum muda terus dinyalakan, menggerakkan setiap sumber daya dan kekuatan, membangun masa depan Indonesia yang lebih baik," kata Blaise Clements.
Ketua Pengurus Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Kota Surabaya Vicca Desti Indriani berharap kaum muda semakin mendapatkan ruang dan tempat di ruang-ruang publik.
"Karena itu, pertemuan dengan para stakeholder, pemangku kewenangan dan kepentingan, dapat merajut berbagai gagasan kreatif anak-anak muda. Sehingga anak-anak muda semakin eksis di ruang-ruang publik," kata Vicca.
Mendapati hal itu, Adi menilai Sumpah Pemuda adalah momentum tepat untuk meneguhkan semangat ke-Indonesia-an, yang dibangun semua pihak dengan semangat gotong royong, dilandasi cita-cita besar untuk Indonesia Raya. Seperti dikatakan Bung Karno, Indonesia dibangun untuk semua.
"Komitmen nilai-nilai kebangsaan itu harus tercermin dalam gerak pemerintahan dan masyarakat di semua bidang kehidupan," kata Adi yang juga Ketua PDIP Surabaya ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023