Bojonegoro - Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mewaspadai daerah endemi flu burung di wilayahnya, sebagai usaha pencegahan berkembangnya kasus flu burung.
"Di Bojonegoro, ada sejumlah daerah yang endemi flu burung, sehingga fokus pencegahan penyebaran flu burung kita lakukan di daerah itu, termasuk di sekitarnya," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, Tukiwan Yusa, Selasa.
Didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Catur Rahayu K., ia menjelaskan, kasus flu burung ditemukan di Bojonegoro sejak 2006 lalu dan pada 2011 ini, juga ditemukan kasus flu burung kembali di sejumlah desa.
Kasus flu burung itu, lanjutnya, ditemukan, sejak Januari hingga Mei 2011, di antaranya, di Desa Sedangagung, Kecamatan Sumberrejo, Desa Ndrajat, Kecamatan Baureno dan di Kecamatan Malo.
"Ada sekitar 50 ayam yang positif terjangkit virus flu burung, semuanya dimusnahkan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kasus flu burung temuan tim "Partisipatory Disease Surveillance Response" (PDSR), jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kasus flu burung pada 2010, yang jumlahnya mencapai 1.000 ekor ayam positif flu burung.
Meski demikian, lanjutnya, tim PDSR gabungan dari petugas Dinas Peternakan dan Perikanan, dan masyarakat itu, terus melakukan pemantauan kasus flu burung di daerah setempat, terutama di daerah endemi flu burung.
Survei, jelasnya, pada September lalu, di seluruh wilayah Bojonegoro, tidak ditemukan adanya kasus flu burung.
"Akhir Oktober ini tim PDSR kembali melakukan survei, terutama di daerah endemi," katanya menegaskan.
Ia menjelaskan, langkah yang dilakukan mencegah berkembangnya penyebaran virus flu burung yakni, langsung memusnahkan unggas yang positif terjangkit virus flu burung. Lainnya, melakukan penyemprotan dengan disinfektan di kandang peternak unggas.
"Kalau penyuluhan menyangkut kebersihan kandang, selalu kami lakukan, apalagi ditemukan kasus flu burung," kata Catur, alumnus kedokteran hewan Universitas Airlangga itu menambahkan.
Tjatur menjelaskan, pencegahan lainnya dalam kasus flu burung yaitu melakukan vaksin kepada unggas milik peternak yang memiliki populasi lebih dari 1.000 ekor. Pada 2011 ini, unggas di daerah setempat yang sudah mendapatkan vaksin flu burung mencapai 115 ribu dosis.
Berdasarkan data di Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro, populasi unggas di daerah setempat, ayam petelor 4.200 ekor, ayam buras 1,406 juta ekor, ayam ras pedaging 478.650 ekor, itik 63.357 eokor, mentok 62.449 ekor dan burung puyuh 13.650 ekor.
"Di Bojonegoro, selama ini belum pernah ditemukan kasus flu burung pada manusia," jelas Catur. (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011