Pemerintah Kabupaten Situbondo Jawa Timur mengalokasikan anggaran lebih dari Rp7 miliar untuk pembangunan sistem penyediaan air minum atau Spam dengan sumur bor dalam pada tahun 2023 ini.
"Tahun ini ada 11 titik pembangunan sistem penyediaan air minum melalui sumur bor dalam di 11 desa yang tersebar di delapan kecamatan," kata Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Situbondo Miftah di Situbondo, Kamis.
Dia menjelaskan, ke-11 desa itu yakni di Desa Sopet, Kecamatan Jangkar (peningkatan Spam dengan sumur dalam), Desa Sumber Tengah Kecamatan Bungatan (peningkatan Spam dengan sumur dalam), Desa Wringin Anom Kecamatan Jatibanteng (peningkatan Spam dengan sumur dalam).
Selanjutnya di Desa Demung Kecamatan Besuki (pembangunan Spam dengan sumur dalam), di Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur (peningkatan Spam jaringan perpipaan dengan sumur dalam), Desa Pesisir, Kecamatan Besuki (peningkatan Spam jaringan perpipaan dengan sumur dalam).
Kemudian di Desa Lubawang Kecamatan Banyuglugur (peningkatan Spam jaringan perpipaan dengan sumur dalam), Desa Kalirejo Kecamatan Sumbermalang (perbaikan Spam jaringan perpipaan), Desa Sumberanyar Kecamatan Mlandingan (perbaikan Spam jaringan perpipaan), Desa Tlogosari Kecamatan Sumbermalang (peningkatan Spam jaringan perpipaan), dan di Desa Jatisari Kecamatan Arjasa (pembangunan Spam dengan sumur bor dalam).
"Sampai dengan hari ini dari 11 titik pembangunan dan peningkatan Spam dengan sumur bor dalam, sudah ada tiga yang pengerjaannya sudah 100 persen, sedangkan yang lainnya masih dikerjakan," kata Miftah.
Mengenai pengerjaan proyek sistem penyediaan air minum dengan sumur bor dalam di Desa Jatisari, katanya, pembangunan Spam dengan sumur bor yang nilai kontraknya sekitar Rp1,1 miliar sampai saat ini masih dikerjakan.
"Tidak mangkrak, tapi pekerjanya sempat libur karena punya acara keluarga. Kalau kedalamannya yang di Desa Jatisari sudah capai 212 meter. Sesuai kontrak pelaksanaan kegiatan itu sejak Juli-Desember 2023," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tahun ini ada 11 titik pembangunan sistem penyediaan air minum melalui sumur bor dalam di 11 desa yang tersebar di delapan kecamatan," kata Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Situbondo Miftah di Situbondo, Kamis.
Dia menjelaskan, ke-11 desa itu yakni di Desa Sopet, Kecamatan Jangkar (peningkatan Spam dengan sumur dalam), Desa Sumber Tengah Kecamatan Bungatan (peningkatan Spam dengan sumur dalam), Desa Wringin Anom Kecamatan Jatibanteng (peningkatan Spam dengan sumur dalam).
Selanjutnya di Desa Demung Kecamatan Besuki (pembangunan Spam dengan sumur dalam), di Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur (peningkatan Spam jaringan perpipaan dengan sumur dalam), Desa Pesisir, Kecamatan Besuki (peningkatan Spam jaringan perpipaan dengan sumur dalam).
Kemudian di Desa Lubawang Kecamatan Banyuglugur (peningkatan Spam jaringan perpipaan dengan sumur dalam), Desa Kalirejo Kecamatan Sumbermalang (perbaikan Spam jaringan perpipaan), Desa Sumberanyar Kecamatan Mlandingan (perbaikan Spam jaringan perpipaan), Desa Tlogosari Kecamatan Sumbermalang (peningkatan Spam jaringan perpipaan), dan di Desa Jatisari Kecamatan Arjasa (pembangunan Spam dengan sumur bor dalam).
"Sampai dengan hari ini dari 11 titik pembangunan dan peningkatan Spam dengan sumur bor dalam, sudah ada tiga yang pengerjaannya sudah 100 persen, sedangkan yang lainnya masih dikerjakan," kata Miftah.
Mengenai pengerjaan proyek sistem penyediaan air minum dengan sumur bor dalam di Desa Jatisari, katanya, pembangunan Spam dengan sumur bor yang nilai kontraknya sekitar Rp1,1 miliar sampai saat ini masih dikerjakan.
"Tidak mangkrak, tapi pekerjanya sempat libur karena punya acara keluarga. Kalau kedalamannya yang di Desa Jatisari sudah capai 212 meter. Sesuai kontrak pelaksanaan kegiatan itu sejak Juli-Desember 2023," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023