Mahasiswa Arsitektur Petra Christian University (PCU) dan National University of Singapore berkolaborasi membuat desain Arsitektur Jalan Tanjung Anom Surabaya dan menjadikannya sebagai kawasan yang menyejahterakan masyarakat.

Mahasiswa semester lima Prodi Arsitektur PCU Sebastianus Emillio di Surabaya, Rabu, mengatakan kolaborasi yang menjadi bagian dari The 5th International Conference on Empathic Architecture (ICEA) PCU yang mengusung tema "Architecture, Health, and Well-being".

Sebastianus mengatakan proyek ini sekaligus menyatukan pola pikir mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa Singapura yang memiliki perbedaan wawasan.

"Model desain mereka lebih banyak karena referensi mereka lebih banyak dan pengetahuan mereka lebih banyak. Kelompok kami juga membuat mendesain yang terbagi menjadi tiga segmen dengan mempertahankan kearifan lokal masyarakatnya," ujarnya.

Segmen tersebut mulai dari segmen pertama yaitu kawasan skate park yang dipertahankan, kemudian segmen kedua di depan sekolah yang terdapat banyak pedagang kaki lima akan dibuatkan lokasi yang lebih tertata dan jadi ciri khas.

Segmen tiga, di lokasi sebagai tempat aman untuk anak sekolah bermain karena wilayah tersebut terdapat dua sekolah.

"Untuk desainnya, karena kami tidak mau merubah kultur seperti bentukan segitiga pada bangunan, jadi kami buat klaster bentukan atap yang sesuai dengan ciri khas Indonesia yaitu segitiga. Masukannya teman-teman Singapura lebih banyak open space-nya karena di Singapura itu lebih fokus pedestrian dari pada jalan raya karena banyak yang pakai transportasi umum," ujarnya.

Dibuatnya lebih banyak area terbuka karena akan menarik perhatian masyarakat untuk memanfaatkan wilayah tersebut. Apalagi karena jalan Tanjung Anom ini terhubung pada sekolah dan kampung, sehingga desain tetap memikirkan kebutuhan sekolah dan kampung.

"Jadi kami memanfaatkan area yang tidak terpakai menjadi pasar malam, dan paginya aktivitas berbeda. Pada jam tertentu jalan bisa dijadikan car free day atau food festival. Jadi bisa meningkatkan ekonomi kampung dan daya tarik jalan Tanjung Anom," katanya.

Sementara itu, Dosen Arsitektur PCU Bram Michael Wayne mengatakan yang menarik dari Indonesia adalah kampung. Sementara Jalan Tanjung Anom ini yang menghubungkan kampung Blauran dengan jalan Tunjungan.

"Sehingga menjadi daya tarik karena ada perbedaan kesibukan antara kampung dan sebuah jalan yang ramai menjadi jalan arteri. Project ini melibatkan 15 mahasiswa arsitektur dan 5 mahasiswa master program Arsitektur," ucapnya.

Tak hanya mendiskusikan konsep arsitektur, mereka juga membuat maket model dan poster 2D.

"Desain mereka membuat sebuah desain proposal yang baru dari arsitektural melalui biofili desain. Yaitu pendekatan desain yang berbicara kebutuhan manusia akan alam dan mentransformasi  jalan Tanjung Anom untuk menjadikan kehidupan menjadi lebih sehat sehingga bisa banyak aktivitas," tuturnya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023