Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengupayakan agar pemadaman kebakaran hutan di Gunung Panderman, Kota Batu bisa dilakukan lewat udara. "Kami masih mengupayakan pemadaman melalui udara, tapi tetap memperhatikan prosedur dan standar operasional," ujar Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di Surabaya, Jumat. Pemprov Jatim dan Pemkot Batu hingga kini masih melakukan pemadaman secara manual, yakni dengan mengandalkan petugas pemadam kebakaran dibantu petugas dari Tagana. Bahkan, upaya pemadaman melalui pesawat pemadam juga sudah direncanakan, namun terkendala kondisi pegunungan di Kota Batu yang cukup berisiko untuk melakukan penerbangan. "Makanya kami masih mengupayakan memenuhi prosedurnya. Semoga api tidak merambat dan bisa dikendalikan petugas," tutur pejabat yang akrab disapa Gus Ipul tersebut. Pihaknya juga belum bisa memastikan penyebab terbakarnya lahan hutan yang sudah berlangsung tiga hari terakhir ini. Dikatakannya, ada dua kemungkinan penyebab kebakaran, yakni karena cuaca dan kesalahan manusia. "Yang terpenting sekarang pemadaman terlebih dahulu, baru setelah itu dicari penyebabnya," tutur mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal tersebut. Seperti diberitakan, sedikitnya 70 hektare lahan hutan di Gunung Panderman, terbakar. Wali Kota Batu Eddy Rumpoko mengatakan, semula laporannya hanya 10 hektare yang terbakar, namun semakin meluas hingga 70 hektare di tiga wilayah, yakni kawasan Perdukuhan Batu Klemuk, Ngaglik serta Oro-oro ombo. Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Batu Bambang Parianom mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim yang dibantu jajaran terkait untuk meneliti lebih lanjut penyebab kebakaran. Menurut Bambang, angin yang ada di wilayah pegunungan juga memicu kobaran api cepat merembet, serta membuat api relatif susah dijinakkan. Lokasi kebakaran di area hutan pinus, tepatnya pada petak 227 lereng utara Gunung Panderman. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011