Masyarakat Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur kini memiliki rumah sakit daerah baru yang berdiri di kawasan pesisir selatan daerah itu sehingga memudahkan pelayanan kesehatan bagi warga sekitar, termasuk nelayan dan keluarganya.

"Hadirnya Rumah Sakit Panggul ini membuat pelayanan kesehatan di Kabupaten Trenggalek semakin merata," kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Minggu.

Rumah sakit tipe D yang bar diresmikan itu kini telah beroperasi penuh melayani pasien. Fasilitas kesehatan ini sebelumnya berstatus puskesmas.

Namun seiring meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan di Trenggalek, fakta adanya keterbatasan faskes setingkat rumah sakit di daerah pesisir/pedalaman, mendorong Pemkab Trenggalek untuk menginisiasi pembangunan rumah sakit pembantu.

Kecamatan Panggul kemudian dipilih karena lokasinya yang ada di pesisir selatan bagian barat, cukup jauh dari faskes RSUD dr. Soedomo yang ada di wilayah kota. Jaraknya hampir 40 kilometer.

Padahal penduduk di daerah ini cukup banyak. “Sehingga dengan adanya rumah sakit itu masyarakat yang ada di pesisir selatan bisa mendapatkan pelayanan kesehatan lebih dekat,” katanya.

RSUD Panggul memiliki daya tampung sebanyak 50 bad dilengkapi dengan empat dokter spesialis, yaitu dokter spesialis dalam, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis patologi klinik dan dokter spesialis radiologi.

Dengan adanya empat dokter spesialis itu, pelayanan di Rumah Sakit Panggul setara dengan pelayanan rumah sakit tipe C.

"Kami berjalan sambil berbenah sehingga kami tahu evaluasinya nanti bagaimana. Nanti kami bisa tahu dampaknya dari masyarakat, sehingga pembenahannya nanti sesuai dengan keinginan masyarakat," ujarnya.

Termasuk soal cover pembiayaan layanan kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sebab tidak dapat dipungkiri, pembiayaan fasilitas kesehatan masyarakat menggunakan layanan BPJS menjadi dominan dalam layanan kesehatan sebuah rumah sakit.

Masyarakat berharap, penggunaan layanan kesehatan menggunakan BPJS di Rumah Sakit Panggul dapat terwujud secepat mungkin.

"Kalau untuk BPJS sedang dalam proses mendesak. Insya Allah tidak sampai tahun depan harapannya sudah bisa menggunakan BPJS," katanya.

Meskipun belum bisa mencakup BPJS, Bupati Arifin atau Mas Ipin berpesan kepada masyarakat untuk tidak khawatir soal biaya untuk berobat.

Sebab bagi masyarakat tidak mampu ada skema pembiayaan melalui program biaya kesehatan untuk masyarakat miskin yang dapat ditutup menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Bagi masyarakat tidak mampu ada bantuan pembiayaan dari APBD melalui program biaya kesehatan untuk masyarakat miskin," kata dia.

pembangunan rumah sakit di Kecamatan Panggul itu merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Rumah sakit itu mulai beroperasi setelah izin operasional turun pada kisaran Agustus lalu. Kemudian rumah sakit itu secara resmi dibuka untuk umum setelah diresmikan pada Rabu (11/10).

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023