Mahasiswa Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) program studi Industri Kreatif Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair) melaksanakan kegiatan diskusi membahas penerapan kreativitas di sektor bisnis melalui mata kuliah Kota dan Industri Kreatif, di "Foodies Gallery", Jumat malam.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Kota dan Industri Kreatif Suko Widodo mengatakan salah satu cara meningkatkan kreativitas, yakni dengan belajar secara langsung dari lapangan.
"Diskusi dan memperlihatkan usaha kreatif, mahasiswa diajak melihat langsung cara-cara membuat kreasi," kata Sukowi, sapaan akrabnya, ditemui seusai diskusi.
Salah satu hal yang disorot, yakni terkait cara penyajian kuliner mampu memberikan nilai jual lebih di mata konsumen.
"Misalnya makanan semanggi yang ditata rapi dan dijual di kafe, karena ada proses penyajian yang bagus," ucapnya
Diskusi perkuliahan itu juga menghadirkan dosen tamu, yakni Praktisi Industri Kreatif Anton dari Krya Inovatif.
Menurut Anton, industri kreatif juga harus ditunjang koneksi yang luas sehingga pemasaran produk bisa lebih maksimal.
"Mahasiswa harus membangun relasi baru, apalagi dengan komunikasi digital agar mahasiswa bisa dengan mudah membuka akses jaringan yang lebih luas," katanya.
Sementara itu, salah seorang mahasiswi PSDM peminatan studi Industri Kreatif Sekolah Pascasarjana Unair Nisa Batrisiyah Affifah menyatakan banyak mendapatkan pengalaman agenda kali ini, baik itu dari para pengampuh mata kuliah maupun melihat praktik inovasi berbisnis.
"Di sini tadi melihat sedotan dari bambu menurut saya itu bagian konsep kreativitas, kalau saya lebih memandang bagaimana caranya bisa berkreasi," ujarnya.
Hal senada disampaikan mahasiswi lainnya, Durroh Nafisah, yang memandang kreativitas bisa menunjang munculnya ide dalam membuat menu menarik.
"Makanannya enak, tadi coba semanggi, puding panacotanya dan strawberrinya juga enak," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Dosen Pengampu Mata Kuliah Kota dan Industri Kreatif Suko Widodo mengatakan salah satu cara meningkatkan kreativitas, yakni dengan belajar secara langsung dari lapangan.
"Diskusi dan memperlihatkan usaha kreatif, mahasiswa diajak melihat langsung cara-cara membuat kreasi," kata Sukowi, sapaan akrabnya, ditemui seusai diskusi.
Salah satu hal yang disorot, yakni terkait cara penyajian kuliner mampu memberikan nilai jual lebih di mata konsumen.
"Misalnya makanan semanggi yang ditata rapi dan dijual di kafe, karena ada proses penyajian yang bagus," ucapnya
Diskusi perkuliahan itu juga menghadirkan dosen tamu, yakni Praktisi Industri Kreatif Anton dari Krya Inovatif.
Menurut Anton, industri kreatif juga harus ditunjang koneksi yang luas sehingga pemasaran produk bisa lebih maksimal.
"Mahasiswa harus membangun relasi baru, apalagi dengan komunikasi digital agar mahasiswa bisa dengan mudah membuka akses jaringan yang lebih luas," katanya.
Sementara itu, salah seorang mahasiswi PSDM peminatan studi Industri Kreatif Sekolah Pascasarjana Unair Nisa Batrisiyah Affifah menyatakan banyak mendapatkan pengalaman agenda kali ini, baik itu dari para pengampuh mata kuliah maupun melihat praktik inovasi berbisnis.
"Di sini tadi melihat sedotan dari bambu menurut saya itu bagian konsep kreativitas, kalau saya lebih memandang bagaimana caranya bisa berkreasi," ujarnya.
Hal senada disampaikan mahasiswi lainnya, Durroh Nafisah, yang memandang kreativitas bisa menunjang munculnya ide dalam membuat menu menarik.
"Makanannya enak, tadi coba semanggi, puding panacotanya dan strawberrinya juga enak," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023