Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, memantau sejumlah pasar tradisional setempat untuk memastikan pasokan pangan terutama beras SPHP di pasaran aman.
Kegiatan yang dimotori Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun tersebut memantau pasokan beras SPHP di empat pasar tradisional, yakni Pasar Dolopo, Pasar Pagotan, Pasar Dungus, dan Pasar Caruban Baru.
"Hasil pantauan, pendistribusian beras SPHP berjalan lancar dan hanya beberapa pedagang yang kehabisan stok," ujar Analis Ketahanan Pangan Ahli MudaDKPP Kabupaten Madiun, Rahayu Pujiastuti, Jumat.
Menindaklanjuti temuan pemantauan tersebut, pihaknya lalu berkoordinasi dengan Bulog selaku lembaga penyalur beras SPHP agar stok di pasaran tidak kosong. Pemkab Madiun juga melakukan penambahan jumlah pedagang yang bermitra dengan Bulog untuk menjual beras SPHP.
Sejauh ini hampir 100 pedagang dan ritel yang bermitra dengan Bulog untuk menjual beras SPHP.
"Kalau ketersediaan pangan, Insya Allah hingga kini masih tercukupi. Masyarakat tidak perlu melakukan aksi borong. Cukup membeli sesuai kebutuhan," katanya.
Penyaluran beras SPHP merupakan tugas dari Perum Bulog melalui gerakan Siap Jaga Harga Pasar (SIGAP) untuk menurunkan harga beras di pasaran.
Beras SPHP dijual seharga Rp54.500 untuk kemasan 5 kilogram, atau Rp10.900 per kilogram.
Ia menambahkan kenaikan harga beras dan beberapa komoditas pangan lainnya hingga kini masih menjadi atensi Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun.
Karena itu, Bulog dan Pemkab Madiun terus mendistribusikan beras SPHP secara masif, di antaranya bermitra dengan para pedagang di pasar tradisional dan ritel agar program subsidi beras tersebut mencakup masyarakat lebih luas sehingga masyarakat memiliki kesempatan besar menerima manfaat subsidi, dan harga segera turun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kegiatan yang dimotori Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun tersebut memantau pasokan beras SPHP di empat pasar tradisional, yakni Pasar Dolopo, Pasar Pagotan, Pasar Dungus, dan Pasar Caruban Baru.
"Hasil pantauan, pendistribusian beras SPHP berjalan lancar dan hanya beberapa pedagang yang kehabisan stok," ujar Analis Ketahanan Pangan Ahli MudaDKPP Kabupaten Madiun, Rahayu Pujiastuti, Jumat.
Menindaklanjuti temuan pemantauan tersebut, pihaknya lalu berkoordinasi dengan Bulog selaku lembaga penyalur beras SPHP agar stok di pasaran tidak kosong. Pemkab Madiun juga melakukan penambahan jumlah pedagang yang bermitra dengan Bulog untuk menjual beras SPHP.
Sejauh ini hampir 100 pedagang dan ritel yang bermitra dengan Bulog untuk menjual beras SPHP.
"Kalau ketersediaan pangan, Insya Allah hingga kini masih tercukupi. Masyarakat tidak perlu melakukan aksi borong. Cukup membeli sesuai kebutuhan," katanya.
Penyaluran beras SPHP merupakan tugas dari Perum Bulog melalui gerakan Siap Jaga Harga Pasar (SIGAP) untuk menurunkan harga beras di pasaran.
Beras SPHP dijual seharga Rp54.500 untuk kemasan 5 kilogram, atau Rp10.900 per kilogram.
Ia menambahkan kenaikan harga beras dan beberapa komoditas pangan lainnya hingga kini masih menjadi atensi Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun.
Karena itu, Bulog dan Pemkab Madiun terus mendistribusikan beras SPHP secara masif, di antaranya bermitra dengan para pedagang di pasar tradisional dan ritel agar program subsidi beras tersebut mencakup masyarakat lebih luas sehingga masyarakat memiliki kesempatan besar menerima manfaat subsidi, dan harga segera turun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023