Malang - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mulai menyeriusi program pembangunan rumah susun atau "rusun" sehat bagi bagi warga yang bermukim di sepanjang bantaran sungai di kota itu.
Wali Kota Malang Peni Suparto, Jumat, mengaku, program pembangunan rusun tersebut akan direalisasikan tahun depan (2012)."Kami sudah bicarakan masalah ini dengan pihak terkait, termasuk dengan Gubernur Jatim Dr Soekarwo yang akan membantu proses pembangunannya," katanya.
Peni mengemukakan, langkah awal yang dilakukan pemkot setempat dalam menyeriusi pembangunan rusun sehat tersebut adalah memetakan kawasan pemukiman kumuh, terutama yang berada di jalur sempadan sungai (DAS Brantas).
Setelah melakukan pemetaan, katanya, pemkot akan melakukan survei guna menyiapkan lahan untuk relokasi, karena untuk pembangunan fisiknya akan dibantu oleh Pemprov Jatim.
Belum lama ini Gubernur Jawa Timur Dr Soekarwo memastikan siap membantu relokasi warga yang tinggal di pemukiman kumuh dan kawasan pinggir sungai di Malang.
Lebih lanjut Peni mengatakan, sebenarnya pemkot punya pengalaman pahit ketika merelokasi warga di kawasan bantaran sungai ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di kawasan Kutobedah, Kedungkandang. Mereka yang telah direlokasi banyak yang memilih kembali ke pinggir sungai dan rusunawanya dialihkan pada pihak ketiga.
Hanya saja, lanjutnya, kondisi saat ini cukup mendesak, apalagi ada jaminan bantuan pembangunan fisik dari Pemprov Jatim, maka pihaknya kembali menyeriusi pembangunan rusun sehat.
Sebelum ada gagasan pembangunan rusun sehat dari Gubernur Jatim, Pemkot Malang menyarankan agar warga yang bermukim di bantaran sungai membeli rumah sederhana sehat di kawasan Buring yang bakal dibangun oleh Kemenpera.
Jumlah total warga Kota Malang yang bermukim di bantaran sungai sekitar 12 persen dari penduduk yang berkategori miskin di daerah itu yang mencapai 31 ribu jiwa.
Selain membangun rumah sehat bagi warga bantaran sungai, Pemkot Malang juga akan membangun rusunawa bantuan Kemenpera bagi tenaga pendidik (guru) di kawasan tlogowaru, Kedungkandang.
Kabid Tata Kota Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Kota Malang Erik S Santoso menjelaskan, rusunawa yang dibangun itu berupa twin blok atau blok kembar setinggi lima lantai dengan kapasitas bangunan untuk 400 orang.
"Rusunawa yang dibangun itu untuk tenaga kependidikan. Sesuai rencana, pembangunannya dimulai Oktober ini. Pelaksanaan pembangunan ditangani langsung pemerintah pusat," kata Erik.
Rusunawa untuk tenaga pendidik tersebut dibangun di atas lahan seluas 3.000 meter persegi. Lahan tersebut disediakan oleh Pemkot Malang dan Kemenpera yang membangun fisiknya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011